BITUNG, KAIDAH.ID – Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Setyo Budiyanto menegaskan, polisi telah mengamankan sejumlah pelaku bentrokan antara organisasi masyarakat adat Makatana Minahasa dan peserta aksi bela Palestina di Kota Bitung, Sulut.

“Ada tujuh terduga pelaku yang sudah ditangkap. Pertama, lima orang pelaku yang terkait dengan korban meninggal dunia dan dua pelaku terkait korban yang mengalami luka-luka. Satu dari tujuh pelaku masih di bawah umur,” jelas Kapolda.

Kapolda Sulut mengimbau, warga yang melakukan tindak pidana berupa penganiayaan atau kekerasan secara bersama-sama terhadap para korban, sebaiknya menyerahkan diri.

“Sebaiknya menyerahkan diri, secepatnya datang ke Polres untuk menyampaikan dengan baik, dan akan ditangani secara baik,” imbau Kapolda.

Irjen Setyo Budiyanto menegaskan, jika mereka yang terlibat dalam penganiayaan dan kekerasan itu tidak menyerahkan diri, maka polisi akan melakukan upaya penangkapan.

“Atau kalau misalnya melarikan diri, pasti akan kita madukan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),” tegas Kapolda pada Ahad, 26
November 2023 malam

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Manado, Yaser bin Salim Bachmid mengharapkan aparat keamanan dan pemerintah, segera menelusuri dan mengusut sampai tuntas kasus yang terjadi di Kota Bitung.

“Saya harap, pemerintah dan aparat keamanan menelusuri kasus ini agar tidak berkembang kemana-mana,” tegasnya.

Dia mengatakan sampai saat ini, kondisi Kota Bitung dan Sulut pada umumnya dalam keadaan aman dan damai, karena keributan yang terjadi di Kota Bitung dengan cepat diatasi oleh Pemkot dan Forkopimda Bitung.

“Kami selaku tokoh agama mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan pemerintah dan Forkopimda Bitung, yang langsung mengamankan dan sangat cepat lakukan pertemuan dengan tokoh agama, pemuka ormas serta kesepakatan dari dua kelompok yang bertikai,” katanya.

Mengenai kondisi terkini, sudah dalam kondisi aman. Kendati demikian, pengamanan dari Polres Bitung, Kodim Bitung serta anggota Polda Sulut masih akan dilakukan hingga beberapa hari mendatang. (*Ruslan Sangadji)