MALANG – Lima mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengimplementasikan program kampung tangguh di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Implementasi program tersebut merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) sebagai pengganti Kuliah Kerja Nyata. Lima mahasiswa itu adalah Wandam Kinan, Ajid, Adhitya dan Yuan.

“Ini merupakan PMM kelompok tujuh gelombang delapan. Kami sengaja memilih Desa Bayem, karena mereka mengusung judul Implementasi Kampung Tangguh dalam Menghadapi Covid-19 di Era New Normal,” kata Wanda salah seorang peserta PMM.

Menurutnya, program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini, antara lain sosialisasi kepada masayarakat tentang cara pencegahan COVID-19, membuat dan mengajarkan pada masyarakat tentang manfaat dan cara pembuatan alat hidroponik, melakukan observasi dan mempromosikan tempat wisata rafting Kampung Ratu di Desa Bayem.

Desa Bayem, telah ditetapkan pemerintah sebagai desa percontohan untuk program desa tangguh. Lantaran itu, peserta PMM UMM ini berharap, dari program mereka, Desa Bayem dapat benar benar menjadi desa tangguh, baik itu dari segi kesehatan, pangan, maupun perekonomian masyarakat.

Sementara itu, menurut Ajid, mereka telah mencoba uji nyali dengan mencoba rafting Kampung Ratu. Ternyata, wisata air itu sangat aman, karena didampingi pemandu yang berpengalaman dan bersertifikat.

“Tidak usah khawatir, kita akan aman selama berwisata rafting di Kampung Ratu, Desa Bayem,” kata Ajid.

Dia mengatakan, wisata rafting dan tubing Kampung Ratu ini punya dua  pilihan jalur bagi pengunjungnya. Debit air juga  tidak akan menjadi masalah bagi pengunjung yang datang untuk mencoba wisata rafting ini.

Mahasiswa dari UMM ini juga memperkenalkan cara bercocok tanam hidroponik, yakni salah satu teknik menanam yang sangat baik untuk daerah yg sulit air dan tidak punya lahan.

“Kami berharap dengn teknik hidroponik dapat membantu masyarakat untuk kuat secara pangan dan ekonomi,” kata Ajid. *