PALU, KAIDAH.ID – Anggota Komisi II DPR RI, Longki Djanggola, menegaskan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai kebangsaan di tengah keberagaman Indonesia yang begitu kaya.
“Kalau tidak dikelola dengan bijak, keberagaman ini bisa menjadi celah konflik. Tapi dengan toleransi, saling menghargai, dan kesadaran kebangsaan yang kuat, kita justru bisa menjadikannya sebagai kekuatan luar biasa,” tegas Longki.
Longki Djanggola menyampaikan itu dalam sosialisasi Empat Pila Kebangsaan bertema “Implementasi Empat Pilar Kebangsaan dalam Bingkai Keberagaman”, yang digelar di Aula Kantor DPW Partai Gerindra Sulawesi Tengah, Kamis, 24 April 2025.
Longki mengatakan, Indonesia adalah rumah besar yang dihuni lebih dari 1.300 suku bangsa, ratusan bahasa daerah, serta berbagai agama dan kepercayaan. Keberagaman ini, menurutnya, bukan potensi perpecahan, melainkan kekuatan besar yang harus dikelola dengan semangat persatuan.
Mantan Gubernur Sulawesi Tengah dua periode itu juga menyoroti meningkatnya ujaran kebencian di media sosial, yang dinilainya berbahaya bagi kerukunan bangsa. Ia mencontohkan peristiwa terbaru yang menyasar tokoh karismatik Sulawesi Tengah, Habib Idrus bin Salim Aldjufri atau Guru Tua.
“Ini ancaman serius bagi keutuhan bangsa dan kerukunan umat. Jangan sampai kebencian di ruang digital merusak fondasi kebangsaan yang telah dibangun dengan susah payah,” tegasnya.
Longki menyatakan, implementasi Empat Pilar Kebangsaan—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—harus nyata dalam tindakan sehari-hari, bukan sekadar simbolik. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari upaya kolektif membumikan nilai-nilai kebangsaan secara konkret di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi, terutama Ketua FKUB Sulawesi Tengah, Prof. Zainal Abidin, yang hadir dan berbagi pemikiran kebangsaan kepada para peserta.
“Saya berharap, seluruh peserta bisa menjadi agen perdamaian dan penjaga nilai-nilai kebangsaan yang inklusif, toleran, dan beradab,” tandas Longki. (*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan