PALU, KAIDAH.ID – Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menjadi tamu istimewa dalam kegiatan Halal Bihalal, sekaligus Pengukuhan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Luwu Raya (PW KKLR) Sulawesi Tengah, periode 2025–2030 yang digelar di Aula MAN 2 Palu, Senin, 12 Mei 2025.

Dalam acara yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan itu, Anwar Hafid mengenang masa pengabdiannya selama 17 tahun di Tanah Luwu, yang menurutnya sangat berperan dalam membentuk karakter dan jiwa kepemimpinannya saat ini.

“Selama 17 tahun saya mengabdi di Tanah Luwu. Bahkan, bahasa daerah saya sendiri, bahasa Bungku, sempat saya lupa karena terbiasa menggunakan bahasa Luwu,” kenangnya.

Anwar Hafid menceritakan awal kariernya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dimulai dari Bastem, Luwu, pada tahun 1992 ketika ia diangkat sebagai kepala desa. Ia juga pernah menjabat sebagai Camat Towuti dan Camat Sorowako sebelum akhirnya kembali ke Morowali dan maju dalam Pilkada pada 2007.

“Cita-cita saya membangun Sulawesi Tengah yang Nambaso — besar dan maju — terinspirasi dari pengalaman saya membangun dan mengabdi di Luwu,” katanya.

Pengukuhan pengurus baru PW KKLR Sulteng, dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) KKLR, Jaya Lupu. Muhammad Nenk resmi ditetapkan sebagai Ketua PW KKLR Sulteng untuk periode 2025–2030, didampingi Ardan Lelemappuji sebagai sekretaris, dan Syamsinar G. Moga sebagai bendahara.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain mantan Wali Kota Palu Hidayat, politisi PDI-P Muharram Nurdin, mantan anggota DPRD Sulteng Nawawi S. Kilat, serta perwakilan Dato Luwu dan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sulteng.

BERANI CERDAS

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid juga menjelaskan soal pentingnya membangun peradaban berdasarkan empat prinsip kehidupan yang diajarkan Rasulullah, yakni menyebarkan keselamatan (afsu salam), memberi makan kepada sesama, menjaga silaturahmi, dan membangun shalat malam.

Ia juga menyinggung program prioritas pemerintahannya, salah satunya Berani Cerdas, yang membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin dan berprestasi asal Sulawesi Tengah. Ia meminta seluruh pihak terkait, termasuk sekolah, untuk mendukung program ini tanpa melakukan pungutan tambahan.

“Pendidikan adalah hak setiap anak Sulteng. Jangan ada yang aneh-aneh dalam mendukung program ini,” tegasnya.

Sebagai bentuk penghormatan atas kedekatannya dengan masyarakat Luwu, Sekjen BPP KKLR, Jaya Lupu menyematkan pin khusus kepada Gubernur Anwar Hafid. Jaya Lupu juga memuji kehadiran Anwar Hafid yang dinilainya menjadi magnet tersendiri bagi antusiasme warga KKLR dalam acara tersebut.

“Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, sangat indah dari udara. Seperti mangkok yang dikelilingi pegunungan hijau,” kata Jaya.

Ia menambahkan, sekitar 6.000 warga asal Luwu Raya kini menetap di Sulawesi Tengah dan aktif di berbagai profesi. Ia berharap pemerintah daerah memberikan perhatian kepada komunitas tersebut.

“Kalau mereka berada di jalan yang benar, dukunglah. Kalau keliru, bimbinglah,” pesannya kepada Gubernur. (*)

Editor: Ruslan Sangadji