“Sekitar 65% warga Indonesia berpendapat, konflik Israel Palestina adalah pertentangan antara orang Yahudi dan orang Islam,” ungkap Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando.
JAKARTA, KAIDAH.ID – Saiful Mujani Researh and Consulting (SMRC) mengungkap, lebih banyak orang Indonesia yang menganggap agresi militer Israel ke Palestina, adalah serangan Yahudi terhadap Islam.
SMRC menyampaikan itu dalam peluncuran hasil survei “Sikap Publik Nasional terhadap Konflik Israel dan Palestina” yang diselenggarakan secara daring, Senin, 31 Mei 2021, di Jakarta.
“Sekitar 65% warga Indonesia berpendapat, konflik Israel Palestina adalah pertentangan antara orang Yahudi dan orang Islam,” ungkap Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando.
SMRC juga merilis, yang tidak setuju bahwa itu adalah serangan Yahudi terhadap Islam sebanyaj 14%, dan 22% tidak menjawab.
Survei yang dilakukan SMRC itu melalui telepon, dengan sampel sebanyak 1.201 responden yang dipilih secara acak. Margin of Error sekitar 2,9 persen.
Dengan demikian, kata Ade Armando, hanya sedikit orang Indonesia yang melihat agresi militer Israel ke Palestina itu sebagai serangan terhadap kemanusiaan, tetapi lebih pada serangan orang Yahudi Israel terhadap umat Islam di Palestina.
Dalam survei yang sama, SMRC juga mengajukan pertanyaan kepada responden mengenai solusi atas Israel dan Palestina. Dari pertanyaan itu, SMRC mendapatkan jawaban, sekitar 41% rakyat Indonesia menilai, solusi menghentikan konflik Israel dan Palestina, adalah tidak mengakui keberadaan Israel sebagai negara.
Dari jumlah itu, 56% di antara warga non-Muslim di Indonesia memilih opsi mengakui keberadaan kedua negara, sedangkan yang setuju dengan opsi bahwa negara Israel tidak boleh diakui karena berdiri atas tanah palestina ada 28%, dan yang tidak punya pendapat ada 16%.
Sementara itu, warga Gaza, Palestina yang dilaporkan tewas karena serangan Israel, tercatat mencapai 232 orang, 65 orang di antaranya anak-anak. Sedangkan yang luka-luka mencapai 1.900 orang. (ochan)
Tinggalkan Balasan