“Itu terjadi, karena ada dugaan main mata atau kolusi di internal BP2JK yang bertujuan mematikan kemampuan daya saing kontraktor lokal,” tegas Mudin.
PALU, KAIDAH.ID – Puluhan pengusaha jasa konstruksi di Kota Palu, Kamis 3 Juni 2021 pagi, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Kontruksi (BP2JK) Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Gunung Bosa Palu.
Para kontraktor yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Uang Negara (Formatur) itu menduga, pihak BP2JK melakukan main mata dengan pihak-pihak tertentu dalam pelaksanaan tender, sehingga terjadi pelanggaran persaingan usaha di antara para pengusaha jasa konstruksi.
“Modusnya, diajukan penawaran terendah hingga 40 persen,” kata Mudin, koordinator lapangan aksi tersebut.
Akibatnya, kata Mudin, kualitas pekerjaan jasa konstruksi menurun, paket proyek dikerjakan secara amburadul, tidak sesuai besaran teknis dan jauh dari pagu anggaran yang seharusnya.
“Itu terjadi, karena ada dugaan main mata atau kolusi di internal BP2JK yang bertujuan mematikan kemampuan daya saing kontraktor lokal,” tegas Mudin.
Peserta aksi yang lain, Imam Safaad, menambahkan, patut diduga terjadi persekongkolan jahat dalam tender di BP2JK. Ada kesepakatan-kesepakatan “di balik meja” antara pihak pemberi pekerjaan dan penerima pekerjaan.
Imam Safaad menjelaskan, kesepakatan “di balik meja” itu yang disebut dengan persekongkolan, yang mencakup jangkauan perilaku yang luas, antara lain usaha produksi dan atau distribusi, kegiatan asosiasi perdagangan, penetapan harga, dan manipulasi lelang atau kolusi dalam tender.
Tinggalkan Balasan