JAKARTA, KAIDAH – Anggota Satgas Penanganan Covid-19, Erlina Burhan, mengatakan, ada tiga alasan terjadinya peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Peningkatan itu juga, telah diproyeksikan sebelumnya.
Tiga alasan itu, kata Erlina Burhan, pertama; karena penerapan protokol kesehatan yang tidak ketat dan benar. Kedua; karena adanya varian baru seperti Delta. Dan ketiga; masih kurangnya kesadaran warga untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Erlina Burhan yang juga dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengimbau, agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan dan jangan takut menjalani vaksinasi Covid-19.
PASIEN COVID DIPUKUL DAN DISERET
Sementara itu, warga di Dusun Bulu Silape, Desa Sianipar II, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, memukul seorang pasien Covid-19. Mereka menolak pasien tersebut melakukan isolasi mandiri dirumahnya.
Kabar menyedihkan itu diposting pertama kali oleh pemilik akun Twitter bernama @dfrnm pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Dia mengisahkan, pasien tersebut adalah pamannya sendiri yang bernama Salamat Sianipar. Awalnya Salamat yang berusia 45 tahun itu dinyatakan positif Covid-19, dokter, lalu memintanya untuk melakukan isolasi mandiri, dan dijauhkan dari Kampung Bulu Silape selama beberapa waktu.
Tapi, setelah Salamat kembali lagi ke rumahnya, warga setempat tak lagi mau menerimanya lalu memukul, mengikat dan menyeretnya.
“Paman saya diperlakukan seperti hewan. Mereka memperlakukannya sangat tidak manusiawi,” kata @dfrnm yang diketahui bernama Joshua itu.
Akibat pemukulan yang terjadi pada Kamis 22 Juli 2021 itu, Salamat kabur menjauh dari Desa Sianipar, dan ditemukan di tengah sawah.
“Paman saya trauma karena perlakuan itu,” kata Joshua. *
Tinggalkan Balasan