PARIGI, KAIDAH.ID – Situasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) pasca rusuh, Kamis, 7 Oktober 2021, sudah mereda. Saat ini sudah tenang dan terkendali. Pihak Lapas setempat segera menindaklanjuti tuntutan para narapidana agar menghukum sipir yang melakukan penganiayaan terhadap narapidana.

Kepala Lapas Kelas III Parigi Moutong, Askari Utomo mengatakan, tuntutan para narapidana itu akan diteruskan kepada pimpinan di tingkat atas. Sedangkan pihaknya akan membenahi sejumlah kerusakan karena kerusuhan siang kemarin itu.

“Kami akan melakukan klarifikasi terhadap narapidana dan petugas sipir yang bertugas saat peristiwa itu,” kata Askari Utomo.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah narapidana di Lapas Parigi Moutong ribut. Mereka berusaha menerobos pintu utama keluar Lapas, membakar beberapa fasilitas di diluar bilik penjara, hingga polisi datang menenangkan mereka dan melakukan tembakan peringatan ke udara.

Kerusuhan itu terjadi, diduga karena ada sipir yang dianggap melakukan penganiayaan terhadap warga binaannya, pada saat pemeriksaan dan penertiban telepon seluler di blok tahanan.

“Ya, memang sebelum terjadi keributan, petugas sedang melakukan penertiban telepon seluler di blok tahanan. Tapi kami belum bisa menjelaskan penyebab pastinya. Kami masih harus menyelidikinya lebih mendalam lagi,” tutur Askari utomo.

Kepala Lapas Parigi Moutong bahkan bersedia memberikan keterangan kepada pimpinannya, jika diminta.  *