PALU, KAIDAH.ID – Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan kabar pasangan transgender yang hamil dan melahirkan anak. Pasangan itu adalah Ziya Paval (21 tahun) dan Zahhad (23 tahun).

Sejumlah media internasional memberitakan, pasangan ini bukanlah transgender pada umumnya. Mereka merupakan pasangan transgender yang masing-masing telah berganti jenis kelamin.

Ziya Paval tercatat sebagai laki-laki saat lahir, tetapi berganti jenis kelamin menjadi perempuan dan itu sudah teridentifikasi. Sedangkan Zahhad lahir sebagai perempuan dan kini diidentifikasi sebagai laki-laki.

Meski masing-masing telah berganti kelamin dan menikah, keinginan keduanya untuk memiliki anak tidak terbendung. Lantaran itu, Zahhad tidak mau mengangkat rahim dan sel telurnya, meskipun ia telah berganti jenis kelamin. Itulah yang menjadi penyebab ia bisa hamil dan melahirkan seorang anak.

Zahad yang merasa bahagia, mengumumkan kabar kehamilannya itu melalui sebuah foto yang dia unggah di akun instagramnya.

PENOLAKAN DAN PENERIMAAN

Ziya dan Zahhad bertemu sekitar tiga tahun lalu. Mereka berdua terasing dari keluarga masing-masing karena memiliki orientasi seksual yang berbeda.

Ziya mengaku sangat menyukai tari-tarian klasik. Ia ingin sekali bisa menari, namun orang tuanya tidak pernah mengizinkan. Ia berasal dari keluarga muslim konservatif di India. Makanya keluarganya tidak mengizinkannya belajar tarian klasik.

“Orang tua saya ortodoks sampai-sampai mereka memotong rambut saya sehingga saya tidak menari,” katanya.

Ia memberontak dan akhirnya memutuskan meninggalkan rumah untuk mengjar mimpinya. Akhirnya, ia bertemu dengan satu komunitas transgender. Di situlah ia belajar menari.

Sementara Zahhad, ia berasal dari keluarga nelayan beragaman Kristen di Kota Thiruvananthapuram. Sama seperti Ziya, Zahhad juga pergi meninggalkan rumah karena keluarganya menolak orientasi seksualnya.

Kepergiannya dari rumah dilakukan setelah ia mengaku sebagai transgender kepada keluarganya. Namun, setelah Zahhad hamil, keluarganya berbalik menerima dan mendukung pasangan itu.

“Mereka membantu Zahhad selama kehamilan,” kata Ziya.

Awalnya ibu Zahad meminta anaknya dan pasangannya untuk tidak mengumumkan kehamilan mereka. Namun akhirnya sang ibu mengizinkannya, sehingga Ziya dan Zahad berani mengunggah foto mereka di Instagram sekaligus mengumumkan kehamilannya.

Berbeda dengan Zahhad yang telah diterima keluarganya, hingga kini keluarga Ziya belum juga belum datang menemui ia dan pasangannya.

Meski begitu, Ziya mendapatkan dukungan penuh dari komunitas transgender India. Dukungan itulah yang menguatkannya hingga kini. (*)