PALU – Seharian ini, publik di Kota Palu dibuat sibuk berkomentar soal PDI Perjuangan yang telah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Anwar Hafid dan Sigit Purnomo Said. Surat undangan menghadiri rapat di DPP PDI Perjuangan, yang ditujukan kepada pasangan itu, menjadi rujukan komentar publik itu.

Banyak beranggapan, undangan itu berarti partai kepala banteng moncong putih itu dipastikan mengusung Anwar Hafid dan Sigit Purnomo. Tapi, mungkinkah kedua partai itu berkoalisasi di Pemilukada Provinsi Sulawesi Tengah?. Menjawab ini, kita perlu membaca beberapa analisisnya terlebih dahulu sebelum berkesimpulan.

Analisis pertama; PDI Perjuangan punya enam kursi di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, sedangkan Partai Demokrat hanya berhak dengan empat kursi. Pertanyaannya, rasionalkah jika PDI Perjuangan sebagai partai besar di Indonesia dan pemenang ketiga di Sulawesi Tengah, hanya mengajukan calon wakil gubernur? Silakan pembaca menilainya sendiri.

“Belum ada rekomendasi. Kita tunggu saja sampai awal Juli 2020,” kata Muharram Nurdin yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Analisis kedua; publik Indonesia sudah sangat mafhum, bahwa hubungan antara Ketua Umum PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, sedang tidak baik-baik saja. Sudah lama hubungan antara Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono, kuranglah begitu baik. Kedua tokoh itu belumlah rukun dalam urusan politik.

Apakah kemudian, kalau hubungan keduanya yang tidak sedang baik-baik saja itu, lantas dengan mudahnya bisa bersama-sama atau berkoalisi untuk mengusung Anwar Hafid dan Sigit Purnomo? Lagi-lagi, saya tidak hendak menyimpulkannya. Silakan publik menilainya sendiri.

Analisis ketiga; popularitas, bahkan mungkin elektabilitas Sigit Purnomo jauh lebih tinggi dibanding Anwar Hafid. Lantas apakah tidak rugi bagi PDI Perjuangan yang hanya mau menjadi orang kedua di Pemilukada Sulawesi Tengah?.

Saya pikir, isu PDI Perjuangan telah mengusung Anwar Hafid dan Sigit, hanyalah isu yang sengaja diembus beberapa pihak, untuk mempengaruhi opini publik Sulawesi Tengah. Sebab, Ketua DPD PDI Perjuangan, Muharram Nurdin kepada kaidah.id mengatakan, rekomendasi partainya untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu, baru akan diketahui pada awal Juli nanti.

“Belum ada rekomendasi. Kita tunggu saja sampai awal Juli 2020,” kata Muharram Nurdin yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Dengan demikian, terlalu dini jika ada pihak-pihak yang menyebutkan bahwa PDI Perjuangan telah memutuskan Anwar Hafid dan Sigit Purnomo sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung pada Pemilukada Sulawesi Tengah Desember 2020 nanti.

Jika memang kedua pasangan itu sudah menggenggam rekomendasi PDI Perjuangan, dipastikan itu akan tersebar luas, baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy.

Lagi-lagi yang beredar di media sosial itu, bukanlah rekomendasi, tetapi hanya undangan untuk hadir pada pertemuan yang akan dilaksanakan di DPP PDI Perjuangan. Jadi, bersabarlah sampai awal Juli 2020. *