TOLITOLI, KAIDAH.ID – Ombudsman RI Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar diskusi tentang partisipasi kampus dan masyarakat, terhadap pengelolaan  pengaduan dan  pelaporan atas pelayanan publik di Kabupaten Tolitoli, Kamis, 26 Oktober 2023.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulteng M. Iqbal Andi Magga mengatakan, diskusi tersebut digelar untuk menindaklanjuti catatan stastik laporan masyarakat atas pelayanan publik di  Kabupaten Tolitoli.

Menurut Iqbal, Tolitoli pada 2023, tercatat nol kasus. Lantaran itu, perlu ada sosialisasi yang intens pada masyarakat, tentang tata cara pengaduan dan pelaporan atas kinerja penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah.

Dalam pidato pembukaan diskusi tersebut, Iqbal Andi Magga menjelaskan, Kabupaten Tolitoli ini tercatat zero case aduan masyarakat pada pelayanan publik.

Artinya, kata dia, hanya ada dua kemungkinan, apakah memang pemerintahan yang menyelenggarakan pelayanan publik sangat prima atau bagus sekali, atau masyarakat kurang memahami akan hak dan kewajibannya atas pelayanan publik pemerintah.

“Ini yang perlu dikaji, maka diskusi ini perlu dilakukan, apalagi sudah mendekati akhir tahun 2023,” kata Iqbal yang juga pengurus Majelis Nasional KAHMI ini.

Dia menambahkan, pihaknya telah selesai melakukan survei kepatuhan atas 14 standar pelayanan publik di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng.

“Nah, pada 2022 Kabupaten Tolitoli berada di zona kuning pada penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat,” sebutnya.

Zona kuning kuning itu, katanya, baik pada penyelenggaraan sarana dan prasarana layanan, maupun kemampuan aparat pemda dalam melayani masyarakat.

“Masih tergolong belum memuaskan,” ujarnya.

Munawar, asisten 1 Pemkab Tolitoli mengakui itu. Dia mengatakan, Pemkab Tolitoli membutuhkan masukan dan bimbingan juga dari Ombudsman untuk memperbaiki sistem sarana dan prasarana serta kompetensi pelayanan Pemkab Tolitoli kepada masyarakat.

Sementara itu, diskusi tentang pelaporan dan pengaduan masyarakat atas pelayanan publik itu berlangsung alot, namun penuh keakraban dan gembira, karena diselingi berbagai kuis dan simulasi cara menilai penyelenggaraan pelayanan publik secara sederhana.

Simulasi itu diajarkan para Asisten Ombudsman RI dari pusat kepada relawann sahabat ombudsman dan mahasiswa yang memenuhi kampus Madago Tolitoli. (*)