STQ dan MTQ, Berikut Sejarah, Perbedaan dan Jumlah Cabang Lomba

Seiring berjalannya waktu, MTQ tidak hanya melombakan tilawah saja, tetapi sudah berkembang hingga Hafalan Quran dari 5 juz hingga 30 juz cerdas cermat Al Quran, Musabaqah Syarhil Quran, Khattil Quran atau kaligrafi, Karya Tulis Ilmiah Al Quran, Tafsir Alquran, Kajian Hadis,  dan lain sebagainya.

Dari MTQ itu, qari-qari’ah Nasional yang terkenal asal Indonesia, antara lain KH. Aziz Muslim, KH. Bashori Alwi, Hj. Rofiqoh Darto Wahab, Hj. Nursiah Ismail, Hj. Aminah, Hj. Maria Ulfah, Muammar Z.A., Muhammadong, Muhammad Ali, KH Abdul Hamid, H. Wan Muhammad Ridwan Al-Jufrie’, Mu’min Ainul Mubarak, dan masih banyak lagi yang lain.

Sedangkan STQ hanya melombakan sebagian bidang yang dilombakan di MTQ dan dilaksanakan setiap tahun sekali. Seperti yang dilaksanakan saat ini di Sofifi, Provinsi Maluku Utara. Karena bidang yang dilombakan tidak banyak sehingga jumlah peserta pada STQ hanya berjumlah 589 peserta dan Majelis Hakim sebanyak 60 orang.

  Berikut cabang lomba STQ:

I. Cabang Seni Baca Al-Qur’an;

1. Golongan Anak-anak (Putra dan putri);

2. Golongan Dewasa (Putra dan putri);

II. Cabang Hafalan Al-Qur’an;

1. Golongan 1 Juz dan Tilawah (Putra dan putri);

2. Golongan 5 Juz dan Tilawah (Putra dan putri);

3. Golongan 10 Juz (Putra dan putri);

4. Golongan 20 Juz (Putra dan putri);

5. Golongan 30 Juz (Putra dan putri);

III. Cabang Tafsir Al-Qur’an;

Golongan Tafsir Bahasa Arab (Putra dan putri);