SURABAYA, KAIDAH.ID – Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto tampil memukau dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Presiden dan Wakil Presiden, pada Jumat, 24 November 2023 di Surabaya.
Mengawali dialog tersebut, Prabowo Subianto meminta maaf atas ketidakhadiran Cawapres Gibran Rakabuming Raka, karena bertepatan di hari yang sama, harus menghadiri acara bersama Nahdlatul Ulama.
“Saya minta maaf, Mas Gibran tidak bisa hadir, karena di hari ini di Jawa Timur juga, ada acara yang sama. Tapi yang laksanakan adalah Nahdlatul Ulama,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, di negara ini, jika Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sudah mantap, maka negara juga akan mantap.
Setelah meminta maaf, Prabowo melanjutkan pidatonya. Capres nomor urut 2 itu menceritakan, suatu saat dia bicara dengan Duta Besar Jepang, dan dia bertanya tentang perdagangan bebas, namun kenapa Indonesia menghalangi ekspor bahan-bahan tertentu.
“Saya mengerti maksud dia. Saya katakan, kita sekarang tidak mengizinkan sumber daya alam kita, kekayaan kita dijual murah kepada bangsa lain,” tegas Prabowo dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan peserta dialog tersebut.
Prabowo berharap, pabrik-pabrik harusnya dibuat di Indonesia, karena rakyat butuh pekerjaan, karena anak muda butuh masa depan yang baik.
“Maka saya jelaskan kepada beliau (Duta Besar Jepang). Yang Mulia, kita setuju perdagangan bebas, we support free trade, tapi kita mau perdagangan adil,” tegas Prabowo.
Prabowo mengatakan, Indonesia mau ikut seperti Jepang, mau rakyatnya sejahtera, yang gajinya tidak hanya berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR).
“Kita mau rakyat kita punya penghasilan yang cukup,” kata Prabowo Subianto.
“Saya cerita, saya lihat dengan mata saya sendiri, ada bapak-bapak usia 70 tahun masih harus narik becak. Saya mau nangis. Tidak boleh di negara merdeka sekian puluh tahun, usia 70 tahun narik becak. Tidak boleh, tidak boleh,” lanjutnya.
“Saya sebagai mantgan jenderal malu,” ujarnya lagi.
Usai berorasi, Capres Prabowo mendapat pertanyaan, mengenai Menteri Kesehatan yang bukan dari latar belakang kesehatan. Dari segi manajerial mungkin iya, tetapi bicara tentang kesehatan, aspeknya sangat luas.
“Apakah nanti, jika Bapak terpilih, Menteri Kesehatan dikembalikan kepada seorang dokter?,” tanya seorang peserta
Prabowo menjawab, seorang menteri harus putra dan putri terbaik bangsa Indonesia. Saat ini Indonesia berada di persimpangan jalan. Sama seperti sepak bola, pemainnya harus yang terbaik.
“Saya terbuka. Monggo. Silakan. Kita harus ambil putra putri terbaik. Jangan yang akhlaknya busuk. Aduh, bahaya itu,” tegas Capres Prabowo. (*)
Tinggalkan Balasan