Refleksi Hari Ibu 22 Desember 2023
Oleh: Nisbah
Pemerhati Budaya Kaili

TINAKU, sebuah diksi yang lazim didengar dan diucapkan dalam penyebutan lokal To Kaili (orang Kaili). Diksi Tinaku, terdiri dari dua unsur kata, yakni tina dan ku.

Kata tina, berasal dari unsur kata ina yang bersifat tunggal, kemudian ditambahkan huruf T yang berarti dia, adalah ibu dari satu orang atau lebih, sedangkan kata ku yang menyertainya, merupakan penggalan dari ujung kata yaku yang berarti saya. Maka arti Tinaku bagi To Kaili adalah Ibuku.

Penyebutan Ina atau Tina yang berarti ibu, juga dikenal pada beberapa suku atau komunitas lokal, tapi bagi To Kaili, kata Tina menguraikan sebuah pesan tentang peran dan posisi perempuan sebagai pusat atau inti kehidupan pada satuan kekerabatan.

Dalam komunitas To Kaili, diksi Tinaku memberi makna peran ibu dalam mengatur dan mengelola sistem kehidupan, baik domestik dan publik dalam dimensi kosmologis.

Pada To Kaili, penyebutan satuan awal lingkar kekerabatan disebut sebagai Santina, yang secara analogi konsep ini menjelaskan jaringan kekerabatan secara matrilokal, yang menghubungkan satu keluarga batih (koyo puse), dengan keluarga batih lainnya yang melingkar, dan membentuk keluarga luas/besar atau sarara, hingga mencapai santina atau kindred dalam pendekatan antropologis.

Santina melingkar pada satuan kekerabatan, mulai dari residensi matrilokal hingga membentuk Ngata. Konsep ini juga sebagai penegasan adanya pranata bulonggo, yang menguraikan peran tina (perempuan) sebagai subyek pengelola sistem nilai hidup dan sumber-sumber ekonomi kekerabatan.

Tinaku adalah Tina Ngata. Secara etimologi Tina Ngata adalah dua unsur kata yaitu Tina berarti Ibu atau perempuan dan Ngata berarti kampung. Tina Ngata dimaknai sebagai peran sentral perempuan sebagai pemimpin dan menjadi kekuatan penyangga kehidupan.

Peran perempuan strategis dalam mengendalikan kehidupan sosial, menjaga lingkungan, dan memperkuat nilai-nilai kolektivitas kelompok masyarakat.

Tina Ngata secara substansi dipahami sebagai basis bagi pengakuan dan partisipasi sekaligus akar penghormatan peran perempuan dalam masyarakat.

Kuatnya peran tinaku yang mengejawantah pada konsep tina ngata bermakna pada adanya kekuatan dari pusat dan inti kehidupan dalam satuan makro kosmos.

Bahwa Tinaku adalah sumber kehidupan, bahwa Tinaku menjadi nafas kehidupan, bahwa Tinaku adalah penyambung, penjaga sekaligus pengendali kehidupan.

Melalui konsep Tinaku, Tina Ngata menginspirasi gerakan pemajuan perempuan, untuk selalu meyakini bahwa tumpuan kehidupan berada pada nafas dan semangat perempuan.

Sukses Tinaku, Tina Ngata atas kerja dan pengabdian tanpa pengorbanan…., Perempuan-perempuan tangguh yang hadir dan berada pada ruang sosial, yang telah menginspirasi dan membangkitkan semangat pengabdian bagi sesama.

Mari tetap saling memperkuat, bergandengan tangan untuk mengurai jerat-jerat dominasi dan belenggu ketidak adilan…. secara khusus tulisan ini dipersembahkan bagi kalian semua perempuan-perempuan tangguh, ibu-ibu yang kuat di manapun berada.

Selamat Hari IBU 22 Desember 2023