PALU, KAIDAH.ID – Caleg DPRRI dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah (Sulteng), Amalya Murad Husain, menjadi viral, lantaran namanya ditulis sebagai wanita yang meneriaki Capres Anies Baswedan, dengan kata-kata kasar pada debat 7 Januari 2023 lalu.
Sejumlah warganet memosting foto seorang wanita yang berada di dalam ruangan debat, dengan menyandingkan foto dan menulisnya nama Amalya Murad Husain.
Lantas, apakah benar wanita di dalam video dan foto yang viral itu adalah Amalya Murad Husain? Berikut faktanya:
- Foto dan video itu bukanlah Amalya Murad Husain seperti yang diunggah di sejumlah platform media sosial seperti X, Facebook dan TikTok.
- Saat debat capres itu berlangsung, Amalya Murad sedang berada di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dalam rangka kampanye tatap muka secara tertutup dengan warga setempat.
- Cara mengenakan hijab (jilbab) antara wanita di dalam video dan foto tersebut, sangat berbeda dengan kebiasaan Amalya Murad Husain selama ini.
- Ada keterangan di dalam video yang viral itu, bahwa perempuan tersebut hadir dalam debat capres atas undangan seseorang yang bernama Hasyim. Hal itu bisa dicek di buku tamu, daftar undangan dan CCTV di seputar area pelaksanaan debat.
- Cincin dan gelang yang digunakan perempuan dalam video tersebut, bisa dibuktikan dengan melihat secara detail dan dipastikan jauh berbeda dengan cincin dan gelang yang dikenakan Amalya Murad Husain.
- Suara antara perempuan tersebut dengan Amalya juga sangat tidak mirip.
Oleh karena itu, caleg DPR RI nomor urut 2 Partai Gerindra dari Dapil Sulteng ini menyatakan mengutuk perilaku dan bahasa serta tutur kata yang kasar dan tidak beradab terhadap orang lain.
“Sikap, bahasa serta tutur kata yang nir kesantunan, bukan hanya mengotori ruang politik dan demokrasi, tetapi mengotori semua ruang percakapan publik, karena itu kesantunan wajib dijunjung tinggi oleh siapapun, kapan dan di posisi manapun kita berada,” tegasnya.
Dia juga meminta agar perempuan yang berkata-kata kasar itu yang beredar luas di sosial media itu, agar segera mengklarifikasinya, agar polemik tersebut segera selesai.
“Ya itu penting, agar tidak menjadi kampanye hitam terhadap saya dan partai saya,” tegasnya.
Amalya menambahkan, terlepas dari konteks pemilu dan posisinya sebagai Caleg DPRI RI Dapil Sulteng, secara pribadi mengaku sangat keberatan dengan beberapa orang pemilik akun TikTok yang telah menyebarkan informasi bohong tersebut.
“Tim saya telah menginventarisir nama-nama pemilik akun yang telah menuduh dan menyerang kehormatan diri saya,” tegas Amalya Murad Husain. (RTS*)
Tinggalkan Balasan