PALU, KAIDAH.ID – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), meminta kepada Kementerian Sosial RI, agar ahli waris korban meninggal dunia akibat banjir di Kabupaten Tojo Unauna (Touna) mendapatkan santunan duka sebagai bentuk keprihatinan pemerintah.
“Kami telah merekomendasikan agar ahli waris dari seorang korban meninggal dunia karena banjir di Touna mendapatkan santunan duka dari Kementerian Sosial (Kemensos). Ini bentuk komitmen pemerintah dalam membantu masyarakat terdampak bencana,” kata Kepala Dinas Sosial Sulteng Siti Hasbiah, Rabu, 24 Januari 2024.
Menurutnya, pihaknya telah meminta kepada Dinas Sosial Tojo Unauna, untuk menyiapkan dokumen terkait santunan tersebut, selanjutnya diteruskan ke Dinsos Sulteng untuk di sampaikan ke Kemensos RI di Jakarta.
Terkait penanganan bencana, Siti Hasbiah mengatakan, pihaknya telah mengisi stok logistik di gudang Dinas Sosial Tojo Unauna, terdiri atas makanan siap saji 1.000 paket, peralatan keluarga seperti 100 paket family kit dan 100 paket kit ware.
Sedangkan, peralatan evaluasi terdiri atas kasur, tenda gulung masing-masing 100 lembar, tenda keluarga portabel lima unit dan tenda sebagian keluarga satu unit, sandang berupa pembalut wanita 360 paket, sandang bayi 100 paket serta selimut 100 lembar.
Selain bantuan logistik, katanya, Dinsos dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga telah mendirikan posko dapur umum untuk melayani kebutuhan makan bagi korban banjir.
“Kami berharap dapat terproses secepatnya bila dokumennya telah disampaikan ke Kemensos. Kami berharap masyarakat terdampak bencana tetap sabar menghadapi ujian ini,” kata dia.
SATU KORBAN TEWAS DAN TUJUH RUMAH HANYUT
Sementara itu, akibat banjir di Tojo Unauna pada 22 Januari 2024, tercatat 376 kepala keluarga, 1.154 jiwa, 249 unit rumah terendam banjir, 7 unit rumah hanyut dan sejumlah fasilitas umum lainnya juga terdampak, termasuk pipa PDAM dan pipa air bersih mengalami rusak berat.
“Seorang warga meninggal dunia, puluhan hektar lahan pertanian dan perkebunan warga terendam banjir, puluhan balita, anak-anak, hingga lansia ikut terdampak,” sebut Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulteng Akris Fattah Yunus, Rabu.
Saat ini, kata Akris, masyarakat juga sudah mulai membersihkan rumah masing-masing, sementara yang rumahnya hanyut akibat banjir mengungsi di rumah ibadah. Sedangkan aktivitas belajar mengajar dihentikan sementara. (RTS/Subarkah*)
Tinggalkan Balasan