JAKARTA, KAIDAH.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Tengah (Sulteng), kini menjadi sorotan utama dalam ranah politik di daerah itu.

Sejumlah tokoh siap berkompetisi, untuk merebut kursi gubernur. Ujungnya, dinamika politik lokal menjadi pusat perhatian bagi sejumlah pihak dan masyarakat secara luas.

Pilkada di Sulteng pada November 2024 nanti, menampilkan persaingan yang sengit antara calon-calon yang memiliki latar belakang dan basis dukungan yang beragam.

Dalam situasi seperti ini, kebijakan dan visi misi menjadi penentu utama bagi pemilih. Sementara popularitas dan keberhasilan komunikasi politik, juga memainkan peran kunci dalam menggalang dukungan.

Sejumlah nama yang sudah ramai diperbincangkan saat ini. Mereka adalah Petahana Rusdy Mastura, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, Ketua DPD Partai Demokrat Anwar Hafid, Bupati Sigi Mohammad Irwan dan Mohammad Hidayat Lamakarate mantan Sekprov Sulteng.

Tokoh lain yang juga ramai didiskusikan sebagai calon Wakil Gubernur Sulteng adalah Sekretaris Partai Gerindra Sulteng Abdul Karim Aljufri, Wakil Gubernur Sulteng petahana Ma’mun Amir, dan Wakil Wali Kota Palu dr. Reny Lamadjido.

Namun, siapakah yang bakal lenggang kangkung mendapat rekomendasi partai-partai. Masih sulit ditebak. Tetapi informasi yang diperoleh kaidah.id, besar kemungkinan hanya akan ada dua pasangan calon yang bakal bertarung pada Pilkada Sulteng.

Satu pasangan di antaranya adalah Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri. Pasangan ini tidak lagi kasak-kusuk mencari dukungan partai-partai di tingkat nasional, karena semuanya pasti. Maka tak heran, di saat yang lain sedang sibuk melobi para pimpinan partai di Jakarta, Ahmad Ali bahkan terbang ke Amerika.

Ahmad Ali semakin santai, karena saat ini telah mengantongi dukungan dari tujuh partai, yaitu Partai NasDem, Gerindra, Demokrat, PKB, PKS, PAN dan PPP.

Jika informasi ini absah, maka tersisa 5 partai lagi yang harus direbut oleh bakal calon yang lain. Empat partai itu adalah Partai Golkar, PDI Perjuangan, Perindo, Hanura dan PBB.

Bagaimana bisa Ahmad Ali telah mendapatkan dukungan tujuh partai tersebut? Tidak ada yang tidak mungkin, sebab Ketua Harian Partai Gerindra Dasco Sufmi Ahmad, yang memang dikenal sebagai kawan akrab Ahmad Ali, dikabarkan memainkan peranan penting mendapatkan dukungan untuk Waketum NasDem itu.

Syaratnya, kader Gerindra menjadi pendamping. Abdul Karim Aljufri sebagai Sekretaris DPD Partai Gerindra Sulteng menjadi pilihan. Kabar itu semakin mendekati kebenaran, setelah beredarnya foto keduanya duduk bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani juga membenarkan itu. Dia mengatakan, Ahmad Ali akan maju menjadi calon gubernur Sulawesi Tengah.

Muzani mengatakan, Partai Gerindra sudah membuat keputusan terkait niat Ahmad Ali bertarung di Pilgub Sulteng. Dia menyebut Gerindra akan mendukung Ahmad Ali.

“Dan Partai Gerindra mendukung,” kata Muzani di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024 lalu.

Jika demikian keadaannya, Pilkada Sulteng hanya akan mempertandingkan dua pasangan calon. Pasangan Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri dan satu pasangan lagi yang masih belum jelas. Entah incumbent Rusdy Mastura – Ma’mun Amir, atau Anwar Hafid – dr. Reny Lamadjido, Mohammad Hidayat Lamakarate – Mohammad Irwan dan atau Mohammad Irwan – Mohammad Hidayat Lamakarate.

Publik Sulteng tinggal menunggu kebenaran dari informasi tersebut pada saat pendaftaran di KPU. Tetapi menurut Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, suka atau tidak, senang atau tidak, ketua partai di daerah tidak bisa berbuat banyak selain patuh pada keputusan pimpinan partai di tingkat pusat.

“Kalau tidak patuh, konsekwensinya adalah dipecat sebagai ketua partai atau dicabut hak keanggotannya,” kata Margarito. (*)

Penulis: Ruslan Sangadji