PALU, KAIDAH.ID – Enam bulan lagi, masyarakat Kota Palu dan sekitarnya sudah dapat melintasi Jembatan Ponulele yang hancur diterjang gelombang tsunami pada 28 September 2018 silam.

Menurut rencana, rekonstruksi Jembatan Ponulele atau disebut juga dengan nama Jembatan Palu IV itu, akan selesai dibangun pada Desember 2024.

“Progres fisiknya hingga saat ini sudah 57,86 persen dan direncanakan selesai pada Desember 2024,” kata Dadi Muradi, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Lingkup pekerjaan rekonstruksi, katanya, meliputi pembangunan jembatan utama sepanjang 250 meter, sisi barat tanggul sepanjang 382 meter, dan sisi timur tanggul sepanjang 408 meter.

Program rekonstruksi Jembatan Palu IV mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA), yakni berupa dana hibah senilai 2,026 miliar yen atau sekitar Rp200 miliar. Sedangkan pekerjaan konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor Jepang Tokyu Construction.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program rekonstruksi Jembatan Palu IV diinisiasi sebagai upaya untuk memulihkan aksesibilitas dan mobilitas Kota Palu yang terdampak bencana.

Basuki Hadimuljono menambahkan, kehadiran jembatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi dan pembangunan wilayah Kota Palu.

“Juga dapat menjadi ikon Kota Palu sehingga dapat menarik wisatawan dalam dan luar negeri,” tandasnya. (*)

Editor: Ruslan Sangadji