PALU, KAIDAH.ID – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri, merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 dengan cara yang berbeda.
Calon gubernur Ahmad Ali mengungkapkan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia, dengan cara menggelar shalawatan yang dikemas dalam acara Gema Shalawat Kemerdekaan di kediamannya Jalan Swadaya Palu.
Gema Shalawat Kemerdekaan itu dipimpin oleh Habib Abdillah Alaydrus , dihadiri keluarga, kerabat dan masyarakat. Acara itu berlangsung khidmat. Ahmad Ali mengatakan, pentingnya mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
“Kemerdekaan ini anugerah besar dari Allah Subhanahu Wata’ala. Harus kita syukuri dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab. Maka wajib kita jaga dan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat bagi bangsa,” katanya.
Ahmad Ali, yang dikenal sebagai sosok yang religius dan peduli terhadap sesama itu, mengatakan zikir dan shalawatan ini juga merupakan bentuk doa, agar Indonesia senantiasa diberkahi dan dijauhkan dari segala bentuk ancaman dan perpecahan.
Ahmad Ali menambahkan, ia akan terus berkomitmen untuk terus berjuang demi kesejahteraan rakyat Sulawesi Tengah dan Indonesia pada umumnya.
UPACARA DI BUKIT SALENA
Sementara itu, calon wakil gubernur Abdul Karim Al Jufri menggelar Upcara HUT ke 79 Kemerdekaan RI di Puncak Salena, kecamatan Ulujadi, Kota Palu.
Sebelum menggelar upacara HUT Kemerdekaan Indonesia, Abdul Karim Al Jufri dan sejumlah orang menggelar kemping di Bukit Salena di malam harinya.
“Terima kasih adik-adik dari beragam komunitas, sudah mau ikut bermalam dan upacara di Bukit Salena ini,” kata Abdul Karim Al Jufri.

Sekretaris Umum Partai Gerindra Sulteng itu mengatakan, dengan kemping dan mengikuti upcara di Bukit Salena, membuktikan bahwa tidak semua anak muda di Sulawesi Tengah apatis dengan kemerdekaan bangsa.
“Kita memiliki utang kepada pendahulu. Para pendahulu telah banyak berkorban untuk torang (kita),” kata Abdul Karim Al Jufri.
Pengorbanan para pendahulu itu, katanya, agar Indonesia bisa merdeka, seperti yang dirasakan dan dinikmati saat ini. Para pendahulu telah berkorban banyak hal yang berharga, bahkan berkorban jiwa untuk bangsa.
“Sekarang tugas kita adalah mengisi kemerdekaan ini dengan berbuat hal yang lebih bermanfaat bagi sesame,” tandas Abdul Karim Al Jufri. (*)
Editor: Ruslan Sangadji


Tinggalkan Balasan