PALU, KAIDAH.ID – Menjelang Pilkada serentak 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Tengah menggandeng media, mahasiswa, dan akademisi untuk meningkatkan pengawasan partisipatif. Upaya ini bertujuan menjaga integritas dan transparansi di setiap tahapan pemilu.
“Kami berharap media dan akademisi dapat membantu memberikan pendidikan politik serta menyampaikan informasi yang akurat dan bermanfaat kepada masyarakat,” kata Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun, di Kota Palu, Jumat, 18 Juli 2024.
Nasrun menjelaskan, kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat ini sangat penting mengingat tantangan dalam Pilkada serentak lebih kompleks dibandingkan Pemilu 2024. Faktor kepentingan lokal yang lebih dominan dapat memengaruhi tekanan terhadap penyelenggara.
Bawaslu, lanjut Nasrun, menghadapi keterbatasan personel pengawasan. Saat ini, Bawaslu hanya memiliki satu pengawas di setiap desa, yang bertugas di 217 desa se-Sulteng, dan tiga pengawas di masing-masing dari 175 kecamatan.
“Jumlah ini tentu tidak cukup untuk mengawasi secara menyeluruh di tengah ekspektasi masyarakat agar pengawasan berjalan optimal,” ujarnya.
Nasrun juga menyoroti pentingnya meningkatkan partisipasi pemilih. Pada Pemilu 14 Februari 2024, partisipasi pemilih mencapai 81 persen. Ia berharap angka tersebut dapat meningkat dalam Pilkada serentak pada 27 November 2024.
“Partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan Pilkada berjalan jujur, adil, dan demokratis,” tegasnya.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari langkah strategis Bawaslu untuk mendorong peran aktif masyarakat, media, dan akademisi dalam mengawasi dan menyukseskan Pilkada serentak 2024.
Editor: Ruslan Sangadji

Tinggalkan Balasan