PALU, KAIDAH.ID – Sulteng Tahura Trail Run 2025 menjadi catatan penting dalam sejarah olahraga dan pariwisata Sulawesi Tengah. Tidak hanya karena medan lombanya yang menantang dan pesertanya yang antusias, tetapi lebih dari itu, acara ini berhasil digelar tanpa menggunakan dana APBD.
Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah, Muhammad Nenk, menegaskan, pelaksanaan Tahura Trail Run ini sepenuhnya didanai melalui sponsor, komunitas, dan partisipasi mandiri.
“Kami berkomitmen mendukung Program Berani Sehat yang diusung Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Reny Lamadjido. Karena itu, kami ingin memberi contoh bahwa kegiatan positif bisa tetap berjalan tanpa membebani keuangan daerah,” jelas Muhammad Nenk.
Ia menambahkan, upaya ini juga untuk menunjukkan bahwa inovasi dan kolaborasi mampu menjadi kunci sukses penyelenggaraan kegiatan publik. “Kami ingin membuktikan bahwa dengan kemauan kuat, kreativitas, dan dukungan berbagai pihak, kita bisa menciptakan event besar tanpa harus bergantung pada APBD,” tegasnya.
Atas inisiatif ini, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny Lamadjido, memberikan apresiasi tinggi.
“Melaksanakan kegiatan seperti ini tanpa biaya APBD, bukan hanya berani, tapi sangat berani. Saya salut kepada Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, Muhammad Nenk, beserta jajaran, dan UPT KPH Tahura,” kata Reny, penuh bangga.
Ia menilai, langkah ini sejalan dengan semangat Program Berani Sehat dan Berani Harmoni.
“Tahura Trail Run bukan sekadar soal fisik yang sehat, tetapi juga mendekatkan manusia dengan alam secara harmonis,” tambahnya.
Muhammad Nenk menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto sebagai destinasi wisata berbasis alam dan olahraga di Sulawesi Tengah.
“Dengan adanya event seperti ini, kami berharap masyarakat luas makin mengenal keindahan Tahura, dan peserta bisa menjadi duta untuk mempromosikan Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Selain itu, Sulteng Tahura Trail Run 2025 diharapkan turut menggerakkan ekonomi lokal. Warga sekitar lokasi acara aktif membuka usaha kecil, dari menjajakan makanan hingga minuman, sebagai bentuk sambutan terhadap event ini.
Keberhasilan penyelenggaraan tanpa dana APBD ini memperlihatkan arah baru dalam pola pelaksanaan event pemerintah daerah: lebih kreatif, mandiri, dan mengutamakan kolaborasi.
Editor: Ruslan Sangadji



Tinggalkan Balasan