JAKARTA, KAIDAH.ID – Hari Kebangkitan Nasional, menjadi momentum sebagai hari kebangkitan investasi, agar mampu memberikan pelayanan terbaik dalam rangka penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat. Begitu yang disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Bahlil Lahadalia menyampaikan itu, saat melakukan ground breaking pabrik baru Nestle di Batang, Jawa Tengah, Kamis 20 Mei 2021.
“Maka saya meminta investor di Indonesia agar dapat berkolaborasi dengan pengusaha di daerah setempat, agar semuanya bisa maju bersama, bukan cuma investasi yang tumbuh, tetapi juga sumber daya manusia di Tanah Air,’ imbau Menteri Investasi.
Saat ini kata Menteri Bahlil, Indonesia telah melakukan perubahan besar-besaran menangani dunia usaha dengan mempermudah proses serta mengusung transparansi.
“Tidak perlu lama-lama, tidak perlu pakai duit, jadi tidak ada amplop-amplop. Kita sudah harus berubah, inilah transparansi yang dimaksudkan oleh Bapak Presiden ,” tegas Ketua Umum BPP HIPMI 2015-2019 itu.
Presiden Joko Widodo, kata Menteri Bahli, telah berpesan untuk tidak menahan-nahan izin untuk para pelaku usaha. Sebab, menyulitkan proses dan menahan izin usaha, sama dengan menahan tumbuhnya lapangan pekerjaan, laju pertumbuhan ekonomi serta pendapatan daerah juga negara.
Bahlil mengatakan, sekarang sudah saatnya pemerintah bergandengan tangan dengan para investor dalam menambah lapangan pekerjaan, apalagi perekonomian yang terganggu akibat pandemi COVID-19.
“Ada sekitar 6 juta orang di Indonesia diPHK. Indonesia saat ini membutuhkan sebanyak 16 juta lapangan pekerjaan dan investasi merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” katanya.
Menteri Investasi juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Nestle yang mau mengembangkan bisnisnya di Indonesia, meskipun masih dalam situasi pandemic Covid-19.
PT Nestle Indonesia menginvestasikan dana senilai 220 juta dolar AS (setara Rp3,1 triliun) untuk membangun pabrik baru di Bandaraya, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sekaligus perluasan kapasitas produksi di tiga pabrik, yakni Karawang, Jawa Barat; Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur; dan Panjang, Lampung. (ochan)
Tinggalkan Balasan