PARIGI, KAIDAH.ID – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare, untuk mendukung program cetak sawah tahun 2025, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional.

“Lahan sudah siap. 1.000 hektare lokasi yang ada tersebar di Kecamatan Tinombo Selatan dan Toribulu,” terang Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, Selasa, 22 Juli 2025.

Menurutnya, pemilihan lokasi tersebut mempertimbangkan ketersediaan akses irigasi, serta kesiapan petani dalam mengelola sawah baru. Dari total lahan yang disiapkan, 750 hektare berada di Tinombo Selatan dan 250 hektare di Toribulu.

“Tinombo Selatan masuk dalam kawasan pangan, sehingga wilayah ini dipilih untuk program cetak sawah. Oleh karena itu, tidak boleh ada aktivitas yang berpotensi mengganggu pertanian,” tegas Erwin Burase.

Erwin mengatakan, program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan hasil produksi pertanian, khususnya komoditas padi. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan petani dalam menyukseskan program tersebut.

Anggaran untuk pelaksanaan program cetak sawah ini bersumber dari Kementerian Pertanian (Kementan), dan dialokasikan melalui Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

“Anggaran sudah siap, maka kami secepatnya mengambil langkah-langkah konkret untuk merealisasikan program ini,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng, Nelson Metubun, mengungkapkan, anggaran yang dikucurkan Kementan untuk program cetak sawah di Sulteng mencapai lebih dari Rp365 miliar.

Program ini menargetkan pencetakan sawah baru seluas 10.180 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten, termasuk Donggala, Tojo Una-una, Tolitoli, Buol, Poso, Sigi, Banggai, dan Parigi Moutong.

Nelson menyebutkan, tambahan luas sawah tersebut diperkirakan dapat meningkatkan potensi produksi padi sekitar 45.810 ton Gabah Kering Giling (GKG), atau setara dengan lebih dari 29.779 ton beras. (*)

Editor: Ruslan Sangadji