JAKARTA, KAIDAH.ID – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) resmi meluncurkan logo Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59, dengan mengusung tema besar “Konsolidasi KAHMI untuk Indonesia Maju”. Logo tersebut merepresentasikan semangat perjuangan KAHMI dalam perjalanan panjang lebih dari setengah abad.

Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, menegaskan bahwa usia ke-59, adalah momentum konsolidasi besar-besaran.

“Dalam rentang sejarahnya, KAHMI telah melahirkan banyak tokoh yang berkiprah di berbagai bidang: akademisi, birokrasi, politik, ekonomi, hingga masyarakat sipil. Namun, di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, KAHMI perlu menyatukan langkah, memperkuat solidaritas, dan meneguhkan peran strategisnya bagi bangsa,” jelasnya.

Rifqinizamy yang juga Ketua Komisi II DPR itu menambahkan, bonus demografi dan peluang Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, harus menjadi fokus perhatian bersama.

“KAHMI tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus tampil sebagai penggerak. Kita punya jaringan alumni yang luas, kapasitas intelektual, dan tradisi kepemimpinan yang kuat. Itu adalah modal sosial yang besar untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional,” tegasnya.

MAKNA LOGO HUT KE-59

Sementara itu, Sekretaris Jenderal MN KAHMI, Syamsul Qomar, menjelaskan makna filosofi logo HUT ke-59. Warna putih menjadi dasar, melambangkan kesucian niat dan keikhlasan perjuangan. Sentuhan merah pada sudut angka lima melambangkan keberanian kader KAHMI menghadapi tantangan zaman.

Sedangkan warna hitam pada tipografi, menegaskan ilmu dan kebijaksanaan sebagai fondasi gerakan. Sedangkan dominasi hijau pada angka 5 dan 9 mencerminkan kejayaan Islam, kesejukan, serta harapan untuk masa depan yang gemilang.

Menurutnya, angka 59 yang tampil tegas merepresentasikan usia KAHMI yang semakin matang. “Tema ‘Konsolidasi KAHMI untuk Indonesia Maju’, adalah arah perjuangan kita: merangkul seluruh potensi, memperkuat persatuan, dan memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia yang adil, maju, dan sejahtera,” jelas Syamsul.

Rifqinizamy dan Syamsul sepakat bahwa tema HUT ke-59, bukan sekadar slogan, melainkan panggilan sejarah. Konsolidasi internal dan eksternal harus diwujudkan melalui kerja nyata, mulai dari memperkuat pendidikan, mendorong ekonomi umat, memperjuangkan keadilan sosial, hingga menjaga demokrasi yang sehat.

“Konsolidasi KAHMI harus bersinergi dengan visi besar bangsa. Menuju 100 tahun kemerdekaan, Indonesia diproyeksikan sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia,” ujarnya.

“Untuk mencapainya, kita butuh SDM unggul, pemerintahan bersih, pembangunan inklusif, serta kemajuan ilmu pengetahuan yang berlandaskan nilai-nilai keadaban. Di sinilah KAHMI terpanggil untuk mengambil peran besar,” pungkas Rifqinizamy. (*)

Editor: Ruslan Sangadji