JAKARTA, KAIDAH.ID – Pemerintah memastikan terus berkoordinasi dengan kepolisian terkait dugaan hilangnya tiga orang pasca demonstrasi ricuh di Jakarta pada akhir Agustus 2025. Hingga kini, belum ada laporan resmi dari keluarga korban ke posko orang hilang yang dibentuk Polri.

“Kami pagi ini melakukan koordinasi dengan Polda dan Mabes Polri mengenai keberadaan tiga orang itu. Nama-namanya sudah dimiliki kepolisian dan juga disebut oleh KontraS. Walaupun pos laporan sudah dibuka lebih kurang seminggu, belum ada keluarga yang melapor,” kata Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra, di Jakarta, Selasa, 16 September 2025.

Yusril menegaskan, meski belum ada laporan resmi, polisi tetap berkewajiban melakukan pencarian. Ia juga mengimbau jika ketiga orang tersebut dalam keadaan baik agar segera melapor ke polisi atau memberi kabar melalui media massa maupun media sosial.

“Lebih baik segera melaporkan diri supaya tidak menimbulkan kegelisahan keluarga dan tidak digoreng ke mana-mana,” tegas Yusril.

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyatakan, pihaknya telah membuka posko pengaduan orang hilang di Aula Satya Haprabu, Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, serta menyiapkan hotline 081285599191. Polda juga membentuk tim khusus untuk membantu pencarian.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat, dari 44 laporan yang masuk pada 1–12 September 2025, sebanyak 41 orang telah kembali, sementara tiga orang masih hilang.

Mereka adalah Syahputeradewo dan M. Farhan Hamid, yang terakhir terdeteksi di sekitar Markas Korps Brimob Polri, Kwitang, Jakarta Pusat, pada 30–31 Agustus; serta Bima Permana Putra, yang terakhir terdeteksi di kawasan Glodok, Jakarta Barat, pada 31 Agustus. (*)

Editor: Ruslan Sangadji