BATAM, KAIDAH.ID – Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), M. Rifqinizamy Karsayuda, resmi membuka Konsolidasi Regional KAHMI se-Sumatera, yang berlangsung di Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu, 20 September 2025.
Konsolidasi ini melibatkan seluruh Majelis Daerah (MD) KAHMI di kabupaten/kota serta Majelis Wilayah (MW) di tingkat provinsi se-Sumatera.
Rifqinizamy Karsayuda menegaskan, pertemuan ini tidak hanya bertujuan memperkuat soliditas organisasi, melainkan juga menghadirkan KAHMI sebagai kekuatan yang semakin kokoh di tengah masyarakat.
“KAHMI berkepentingan menghadirkan masyarakat Indonesia yang berkeislaman dan Islam yang berkeindonesiaan dalam satu tarikan nafas. Kami ingin menjadikan KAHMI sebagai rumah konsolidasi di setiap daerah,” tegas Rifqi, yang juga Ketua Komisi II DPR RI.
Menurutnya, KAHMI harus menjadi garda terdepan dalam memperkuat ukhuwah, mengurangi perselisihan internal, serta menghadirkan ruang-ruang perjumpaan yang damai bersama ormas Islam maupun entitas sosial lainnya.
“Berpegang teguhlah pada agama Allah dan jangan bercerai-berai. Konsolidasi ini diharapkan melahirkan solusi konkret terhadap permasalahan nasional maupun regional,” tegasnya.
Rifqi menjelaskan, rangkaian konsolidasi regional KAHMI digelar di enam titik strategis. Setelah Ternate untuk wilayah Papua, Maluku, dan Maluku Utara, kini berlanjut di Batam untuk wilayah Sumatera.
Agenda berikutnya akan berlangsung di Makassar pada Oktober mendatang untuk kawasan Sulawesi, dan puncaknya digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada November sebagai bagian dari peringatan Milad KAHMI.
OTOKRITIK UNTUK PERKUAT HUBUNGAN PUSAT-DAERAH
Dalam kesempatan tersebut, Rifqinizamy juga menyampaikan otokritik terkait relasi MN KAHMI dengan MW maupun MD, yang selama ini kerap hanya terjalin saat momentum suksesi kepengurusan. Lantaran itu, ia menegaskan komitmennya untuk turun langsung ke daerah mendengar aspirasi.
“Saya niatkan mau keliling Indonesia, berdiskusi apa yang dibutuhkan KAHMI daerah dalam rangka merawat mata air pengkaderan HMI. Agenda hari ini adalah mendengarkan apa yang terjadi di daerah. Kita minta seluruh MD dan MW bicara, agar KAHMI semakin kuat,” ungkapnya.
Selain itu ia juga menyoroti kekuatan KAHMI yang selama ini terjaga di tiga bidang utama, yakni akademik, birokrasi, dan politik.
Ia menyebut HMI/KAHMI telah melahirkan banyak kader unggul di dunia akademik dan birokrasi, termasuk kepala daerah dari kalangan alumni HMI. Namun, ia menilai pengaruh KAHMI di bidang politik cenderung menyusut akibat meningkatnya pragmatisme.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti kelemahan kader di bidang dunia usaha. Untuk itu, Rifqinizamy mendorong agar materi kewirausahaan dimasukkan secara konsisten dalam setiap latihan kader (LK) HMI.
“Dengan kader-kader yang mapan secara ekonomi, organisasi akan lebih mudah digerakkan. Bidang enterpreneurship sangat penting untuk dikuatkan, agar alumni HMI tidak hanya kuat di birokrasi dan akademik, tapi juga berdaya di sektor usaha,” tandasnya.
Rifqi berharap, konsolidasi Sumatera ini menghasilkan pembahasan internal yang kuat dan rekomendasi eksternal yang aplikatif, khususnya terkait arah pembangunan kawasan Sumatera dan Indonesia secara umum. (*)
Editor: Ruslan Sangadji

Tinggalkan Balasan