JAKARTA, KAIDAH.ID – Giri Suprapdiono. Ia adalah salah seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dinyatakan tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan.

Padahal, publik mafhum, Giri Suprapdiono pegawai KPK yang pernah menerima penghargaan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN). Giri meraih penghargaan Makarti Bhakti Nigari Award 2020. Penghargaan itu diterima bersama sejumlah direktur lembaga negara lainnya.

Giri telah bekerja selama 16 tahun di KPK. Sejak 2005 mengabdi di lembaga anti rasuah itu. Banyak jabata yang sudah diembannya. Antara lain sebagai Direktur Gratifikasi dan  Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat.

Publik dibuat kaget. Bagaimana tidak, Giri yang sering diundang menjadi pembicara tentang wawasan kebangsaan, malah tidak lulus dalam tes wawasan kebangsaan. Giri juga pengajar wawasan kebangsaan di beberapa lembaga.

Pantas saja, Allissa Wahid, salah seorang putri Gus Dur mengatakan, KPK Mbelgedes, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tidak berharga. Kata itu berasal dari Bahasa Jawa.

31 Mei 2021, Giri Suprapdiono memberitahu publik melalui cuitan di akun pribadinya di Twitter @girisuprapdiono. Dia memberi judul di cuitannya “Besok… 1 Juni 2021, Kami Tak Lagi Berdiri di Karpet Itu Lagi”.

Cuitan Giri itu lebih disebut sebagai puisi, yang mengungkap isi hatinya sebagai salah seorang dari 75 pegawai KPK yang tidak diluluskan dalam tes wawasan kebangsaan atau TWK di KPK. Sampai berita ini ditulis, cuitan Giri itu telah ditweet kembali atau retweet sebanyak 2.302 kali, 126 yang mengutip dan 7.802 yang suka.

1 Juni adalah Hari Lahir Pancasila. Para pegawai KPK akan memperingatinya. Tapi, momentum itu tak lagi bisa dihadiri Giri dan 74 pegawai KPK lainnya, karena mereka dinyatakan tidak lolos TWK. Mereka bukan lagi pegawai KPK. Miris… !!! (ochan)