PALU, KAIDAH.ID – Dinamika politik internal Partai Golkar di Sulawesi Tengah memasuki babak baru. Empat kepala daerah yang masih aktif menjabat sebagai bupati, kini dipercaya memegang kendali kepemimpinan Partai Golkar di daerahnya masing-masing.

Keempat bupati tersebut adalah M. Rizal Intjenae, Bupati Sigi; Erwin Burase, Bupati Parigi Moutong; Ilham Lawidu, Bupati Tojo Unauna; serta Ikhsan Baharudin Abd Rauf, Bupati Morowali.

Mereka terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar melalui rangkaian Musyawarah Daerah (Musda), yang digelar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan di kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah.

Musda Golkar ini berlangsung sejak November hingga akhir Desember 2025, dan dilaksanakan sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Nomor 02-2025. Proses konsolidasi tersebut menjadi bagian dari upaya penguatan struktur dan soliditas partai berlambang pohon beringin di tingkat daerah.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tengah, Mohammad Arus Abd Karim, menyebut pelaksanaan Musda berjalan lancar, tertib, dan relatif kondusif. Menurutnya, hampir seluruh daerah telah menyelesaikan agenda pemilihan kepemimpinan secara musyawarah mufakat.

“Alhamdulillah, Musda Golkar se-Sulawesi Tengah berjalan dengan baik. Ini menunjukkan kedewasaan politik dan soliditas kader Golkar di daerah,” ujar Arus Abd Karim.

Meski demikian, ia mengakui masih ada dua daerah yang proses Musdanya belum rampung, yakni Kabupaten Donggala dan Kabupaten Tolitoli. Di dua wilayah tersebut, kata Mohammad Arus Abdul Karim, dinamika internal masih berlangsung karena belum tercapainya kesepakatan terkait figur ketua DPD II yang akan dipilih.

“Kami menghormati dinamika yang terjadi di Donggala dan Tolitoli. DPD I tetap membuka ruang dialog hingga tercapai mufakat dalam penetapan kepemimpinan,” tegasnya.

Terpilihnya empat bupati sebagai ketua Golkar kabupaten, dinilai menegaskan kuatnya irisan antara kepemimpinan partai dan pemerintahan daerah. Golkar berharap, sinergi ini mampu memperkuat konsolidasi politik sekaligus mendorong kerja-kerja pembangunan yang berpihak pada kepentingan masyarakat.

Dengan hampir rampungnya seluruh Musda DPD II, Golkar Sulawesi Tengah kini menatap agenda politik ke depan dengan optimisme, sambil menunggu dua daerah terakhir menyelesaikan proses kepemimpinan secara demokratis dan bermartabat. (*)

(Ruslan Sangadji)