JAKARTA, KAIDAH – Dua teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Madago Raya, 11 Juli 2021 lalu, berawal dari adanya keluhan warga Parigi Moutong yang selalu kehilangan bahan makanan dan beberapa barang.

Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengatakan, keluhan itu disampaikan kepada Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) yang tergabung dalam Satgas Madago Raya.

“Mendapatkan keluhan itu, Tim Koopsgabssus kemudian melakukan penyisiran dan menemukan beberapa jenis barang yang berceceran. Akhirnya tim melanjutkan penyisiran hingga ke arah pegunungan Tokasa,” jelas Kombes Ahmad Ramadhan.

Ternyata memang, di pegunungan itulah lima orang anggota teroris MIT itu bermarkas. Pasukan mengendap dan terjadilah kontak tembak pada sekira jam 03.00 dini hari waktu setempat.

“Dalam kontak tembak itulah, dua orang tewas, yakni Ahmad Panjang dan Rukli. Serta tiga orang lainnya berhasil melarikan diri,” sebut Kombes Ahmad Ramadhan. (ochan)