“Kominfo, Polri, BIN dan BSSN harus serius menelusuri hal ini. Kemudian harus ada langkah kongkret dan kebijakan jangka panjang dalam penanganan masalah ini, agar tak terjadi di masa depan,” tutur Dave. *

JAKARTA, KAIDAH.ID – Insikt Group mengabarkan adanya peretasan di 10 Kementerian dan Lembaga pemerintah Indonesia. The Record, Jumat, 10 September 2021, melaporkan peretas China telah menembus jaringan internet, setidaknya sepuluh kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia. Di antara komputer yang diretas termasuk Badan Intelijen Negara (BIN).

Laporan itu menyebutkan peretasan menggunakan private ransomware bernama Thanos. Bahkan peretasan ini dikaitkan dengan upaya spionase China, dalam upaya menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Dave Fikarno Laksono, mencurigai sistem keamanan data pemerintah berpotensi diretas bila merujuk dugaan ini. 

“Kalau sistem pemerintah seperti ini, maka sangat mungkin bisa terjadi kelumpuhan dalam berbagai macam hal, termasuk data masyarakat,” kata Dave Laksono.

Oleh karena itu, Dave mendesak,pemerintah menanggapi maksimal dugaan peretasan. Dia tak ingin data pemerintah dan masyarakat bocor.

“Dugaan ini pastinya harus serius direspons. Yang berkepentingan bukan hanya data pribadi masyarakat umum, ini termasuk data-data keamanan negara,” katanya.

Dave menuntut langkah konkret pemerintah mencegah terjadinya pembobolan data di kemudian hari.

“Kominfo, Polri, BIN dan BSSN harus serius menelusuri hal ini. Kemudian harus ada langkah kongkret dan kebijakan jangka panjang dalam penanganan masalah ini, agar tak terjadi di masa depan,” tutur Dave. *