JAKARTA, KAIDAH.ID – Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis, hanya 26,8 persen publik Indonesia yang menilai kondisi politik Nasional sekarang secara umum baik. Rilis bertajuk Evaluasi Publik Nasional Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi, secara online di Jakarta pada 19 Oktober 2021.
Survei opini publik ini digelar pada 15 – 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung ini, menyebutkan, sampel sebanyak 1.220 responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.
“Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 981 atau 80 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar sekira 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling),” kata Direktur Eksekutif SMRC, Sirojuddin Abbas.
Sirojudin Abbas mengatakan, hasil survei tersebut menunjukkan warga yang menilai kondisi politik Nasional baik atau sangat baik sekitar 26,8 persen. Sementara yang menilai buruk atau sangat buruk 24,4 persen, dan ada 37,1 persen yang menilai sedang saja.
“Masih ada 11,7 persen yang menjawab tidak tahu,” ujarnya.
Abbas menjelaskan, terjadi penurunan persepsi positif masyarakat pada kondisi politik sejak tahun lalu.
“Kondisi politik dinilai memburuk dalam dua tahun terakhir,” kata Abbas.
Abbas menjelaskan, dari September 2019 ke September 2021, yang menilai kondisi politik baik atau sangat baik mengalami penurunan yang cukup drastic, dari 41 persen menjadi 26,8 persen. Sebaliknya, yang menilai buruk atau sangat buruk naik dari 14,5 persen menjadi 24,4 persen.
“Sentimen positif warga terhadap kondisi politik mengalami penurunan pada masa Covid-19, dan belum kembali ke posisi normal sebelum ada pandemi ini,” jelas Abbas. *
Tinggalkan Balasan