PALU, KAIDAH.ID – Wakil Presiden (Wapres), KH. Ma’ruf Amin menginstruksikan agar segera menyelesaikan persoalan lahan untuk pembangunan hunian tetap (huntap) bagi penyintas gempa, likuefaksi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala dapat selesai pada akhir Februari 2022.

“Paling lambat akhir Februari 2022 pembangunan huntap akan diselesaikan oleh, terutama Gubernur (Rusdy Mastura) dan Wali Kota Palu,” tegas Wapres dalam kunjungan kerjanya ke Kota Palu, Rabu, 5 Januari 2022.

Kunjungan kerja Wapres KH Ma’ruf Amin didampingi  Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Surya Tjandra.

Wapres Ma’ruf Amin menegaskan, konsep pembangunan huntap bagi penyintas bencana alam di Palu pada 2018 lalu telah tersedia, hanya masih ada kendala pengadaan lahan akibat ada klaim dari beberapa pihak.

“Huntap di Tondo II yang ada masalah. Dana sudah ada, tapi tanahnya masih ada masalah. Saya menerima informasi, masih ada klaim-klaim di masyarakat sehingga pembangunan huntap di Tondo II itu masih bermasalah,” kata Wapres.

Menurut Wapres, pemerintah telah menyediakan lahan di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi, dengan fasilitas lengkap dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Hanya saja, sebagian warga menolak pindah ke Desa Pombewe, karena alasan jauh dari tempat mereka bekerja.

“Ada lokasi yang sudah tersedia di Pombewe, tapi letaknya agak jauh. Masyarakat yang tidak ingin dipindahkan ke daerah itu juga menjadi kendala. Itu karena sebagian masyarakat adalah nelayan sehingga ingin tempat tinggal mereka tidak terlalu jauh dari tempat mereka mencari nafkah,” jelas Wapres.