PALU, KAIDAH.ID – Universitas Islam Negeri (UIN) Datorakama Palu dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng), telah bersepakat melakukan penanggulangan stunting (kekerdilan) di daerah ini.

Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan oleh Rektor UIN Datokarama Palu, Prof Sagaf S. Pettalongi dan Kepala BKKBN Perwakilan Sulteng, Tenny C. Soriton, Selasa 15 Maret 2022.

Prof Sagaf S Pettalongi menjelaskan, penanggulangan kasus kekerdilan (stunting) harus diawali dengan mengubah perilaku warga agar terbiasa hidup sehat.

“Perilaku masyarakat sangat menentukan naik atau turunnya kasus stunting di Sulteng,” kata Prof Sagaf Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), di Palu.

Lantaran itu, kata Prof Saggaf, perilaku masyarakat yang jauh dari kebersihan dan kesehatan harus diubah dengan cara mengedukasi mereka tentang bagaimana hidup sehat.

Prof Sagaf menguraikan, kekerdilan adalah kondisi gagal tumbuh, tetapi tidak inggi badan anak tidak berbanding lurus dengan usianya.

“Kekerdilan juga memengaruhi tingkat kecerdasan anak. Hal ini erat dengan perilaku atau gaya hidup masyarakat dalam rumah tangga, terkait dengan asupan gizi yang layak saat mengandung dan setelah melahirkan,” jelasnya.

Rektor menerangkan, perlu melakukan intervensi untuk mengubah perilaku masyarakat agar terbiasa hidup sehat.

“Kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat di rumah tangga yang kurang memerhatikan kesehatan, harus diedukasi sehingga terbangun budaya masyarakat tentang hidup sehat,” ucap Prof Sagaf Pettalongi.

UIN Datokarama sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebut Sagaf, akan berperan memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam hal edukasi peningkatan pemahaman masyarakat/rumah tangga tentang hidup sehat dari pendekatan agama.