PALU, KAIDAH.ID – Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyalurkan bantuan sebanyak 25.000 paket bingkisan untuk pengelola kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid (pegawai syara), di semua masjidi se Sulteng.
Ketua Umum PW DMI Sulteng Ahmad M Ali, di Palu, Senin, mengemukakan DMI harus memuliakan imam masjid dan seluruh pegawai syara di semua masjid di Sulteng.
“Kita harus ambil bagian dalam memuliakan imam masjid dan semua pegawai syara, di semua masjid di Sulteng,” ucap Ahmad Al di sela-sela melepas tim safari Ramadhan PW DMI Sulteng.
Bantuan dalam bentuk bingkisan mulai disalurkan oleh DMI Sulteng pada Senin 4 April 2022. Bantuan itu diprioritaskan untuk imam masjid dan pegawai syara yang ada di 3.789 masjid dan 1.309 mushalla se Sulteng.
Bantuan 25.000 paket bingkisan itu, disalurkan melalui Tim Safari Ramadhan DMI Sulteng yang akan mengunjungi masjid di 12 kabupaten dan satu kota se Sulteng.
Ahmad M Ali menilai, imam masjid dan seluruh pegawai syara di semua masjid di Sulteng, sebagai komponen masyarakat yang harus diperhatikan.
Hal itu karena, imam masjid dan perangkatnya rela meluangkan waktu dan tenaga untuk mengurusi kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid.
“Merekalah yang bersentuhan langsung dengan umat, sehingga sudah sepatutnya DMI harus memberikan perhatian kepada imam masjid dan pegawai syara,” kata Ahmad Ali.
Ke depan, sebut Ahmad Ali, DMI Sulteng juga akan berupaya mengembangkan kompetensi imam masjid dan pegawai syara yang ada di provinsi tersebut.
DMI Sulteng akan menggandeng pondok pesantren sebagai tempat pembinaan kompetensi para imam dan pegawai syara.
“Sehingga para imam dan pegawai syara ke depan punya kompetensi yang memadai, dapat mengembangkan fungsi masjid sebagai tempat edukasi,” ujarnya.
Sejalan itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah bersedia bersinergi dengan DMI Sulteng, agar bersama meningkatkan kompetensi pegawai syara masjid se Sulteng.
“Banyak masalah yang kita jumpai, antara lain sepinya jamaah shalat lima waktu, kompetensi imam yang perlu ditingkatkan, serta rendahnya insentif pegawai syara,” kata Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Ulyas Taha. (*)
Tinggalkan Balasan