PALU, KAIDAH.ID – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof Sagaf S Pettalongi mengatakan, pembinaan untuk peningkatan kompetensi petugas masjid, merupakan tuntutan dan tanggung jawab tri dharma perguruan tinggi yang melekat pada UIN Palu.
“Pembinaan kompetensi petugas masjid merupakan satu bentuk optimalisasi tri dharma perguruan tinggi,” kata Prof Sagaf, Ahad, 10 April 2022.
Lantaran itu, UIN Datokarama Palu, bersedia bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Sulteng untuk meningkatkan kompetensi pengelola kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid se Sulteng.
Pakar Manajemen Pendidikan itu berkata, sesuai dengan ruang lingkup tri dharma perguruan tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran, pengabdian masyarakat, dan penelitian, maka peningkatan kompetensi pegawai masjid termasuk pengembangan fungsi masjid akan dilakukan secara bersama dengan DMI, pada tiga ruang lingkup tersebut.
Pada dataran pendidikan dan pengajaran, UIN Palu bersama DMI dapat melakukan pelatihan dan pembinaan sumber daya manusia dan keterampilan pegawai syara mengenai baca dan tulis Al Quran, serta pengembangan wawasan keislaman.
Kemudian, pada bidang pengabdian masyarakat UIN Palu bersama DMI dapat melakukan pembinaan life skill sebagai upaya pemberdayaan pegawai syara.
Berikutnya, mengenai penelitian UIN Datokarama bersama DMI dapat melakukan riset-riset yang berkaitan dengan peran dan fungsi masjid dalam merawat harmonisasi antarumat beragama, serta riset yang berkaitan dengan pengembangan fungsi masjid.
“Riset-riset ini yang selanjutnya dapat digunakan oleh semua pihak utamanya pemerintah dalam mengembangkan fungsi masjid,” ucapnya.
Ketua Umum PW DMI Provinsi Sulteng Ahmad M Ali menyambut baik rencana UIN Palu menggandeng DMI untuk peningkatan kompetensi pegawai syara serta pengembangan fungsi masjid.
“Pembinaan dan peningkatan kompetensi imam masjid dan petugas masjid, serta pengembangan fungsi masjid, dilakukan harus melibatkan multi pihak, baik pemerintah dan perguruan tinggi termasuk UIN Datokarama Palu,” ucap Ahmad Ali.
Haji Matu sapaan akrab Ahmad M Ali mengemukakan DMI Sulteng membuka diri untuk berkolaborasi dengan multi pihak, demi optimalisasi visi memakmurkan dan dimakmurkan masjid.
Ke depan, DMI Sulteng juga akan berupaya mengembangkan kompetensi imam masjid dan petugas masjid di daerah ini.
DMI Sulteng, kata Ahmad Ali, akan menggandeng pondok pesantren sebagai tempat pembinaan kompetensi para imam dan pegawai masjid di Sulteng.
“Sehingga para imam dan petugas masjid ke depan dengan kompetensi yang memadai, dapat mengembangkan fungsi masjid sebagai tempat edukasi,” harapnya.
Berdasarkan data Kemenag Sulteng terdapat 3.789 masjid dan 1.309 mushalla se-Sulteng. Kemenag Sulteng juga menilai terdapat beberapa tantangan yang harus disikapi secara bersama, antara lain sepinya jamaah shalat lima waktu di masjid, kompetensi imam yang perlu ditingkatkan, serta rendahnya insentif pegawai masjid. (*)
Tinggalkan Balasan