JAKARTA, KAIDAH.ID – PT Pembangunan Sulawesi Tengah (PTPS) bersama PT Indonesia Power telah bersepakat mengembangkan proyek pembangkit listrik di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman yang diteken bersama di hadapan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura pada Kamis, 14 Juli 2022 di Jakarta.

Direktur Utama PTPS, Leomirnandi D. Karamoy mengatakan, Gubernur Rusdy Mastura menginginkan terjalinnya kerja sama itu, agar kebutuhan listrik bagi masyarakat industri dan masyarakat umum dapat terpenuhi.

“Maka Pak Gubernur meminta segera melakukan kajian-kajian dan inisiasi proyek untuk mengantisipasi kebutuhan listrik antara permintaan 2 GW sampai 6 GW ke depannya,” kata Leomirnandi D. Karamoy keoada kaidah.id, Jumat, 15 Juli 2022 siang.

Menurut Andi Karamoy, sapaan akrabnya, kerja sama antara PTPS dan PT Indonesia Power itu, sangat sejalan dengan tujuan pendirian PTPS, yakni untuk menumbuhkan dan meningkatkan kegiatan perekonomian daerah, yang berdampak luas kepada masyarakat Sulteng.

“Yang pada gilirannya memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Usai menyaksikan penandatangan kerja sama itu, Gubernur Sulteng mengunjungi fasilitas PT Indonesia Power.

PT Indonesia Power atau IP adalah sebuah anak perusahaan PLN, yang menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik. Saat ini Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkitan listrik dengan daya mampu terbesar di Indonesia.

Cikal bakal perusahaan ini adalah PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (PLN PJB I), yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 sebagai anak perusahaan PLN yang waktu itu baru saja berubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Pada tanggal 3 Oktober 2000, PJB I berubah nama menjadi PT Indonesia Power. PT Indonesia Power mengelola 5 Unit Pembangkitan (UP), 12 Unit Jasa Pembangkitan (UJP) serta 3 Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) dan 1 Unit Jasa Pemeliharaan (UJH). (*)