PALU, KAIDAH.ID – Polisi mengaku sudah mengantongi sejumlah nama pelaku pembacokan, pengrusakan dan pembakaran kantor dan alat berat PT Adijaya Karya Makmur (AKM) kontraktor PT Citra Palu Mineral (CPM), perusahaan tambang emas di Kelurahan Poboya, Palu.
“Nama-nama tersangka sudah kami kantongi dan akan segera ditangkap,” tegas Kapolresta Palu, Kombes Pol Barliansyah, Senin, 19 September 2022.
Hanya saja, Kapolresta Palu masih merahasiakan kapan penangkapan itu akan dilakukan.
Sebelumya, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura mendesak polisi agar menangkap otak di balik perusakan dan pembakaran PT AKM Poboya.
Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura menyebut dua nama yang diduga sebagai otak perusakan kantor dan fasilitas PT AKM di kawasan pertambangan emas PT CPM Poboya, Palu.
Gubernur bahkan tidak menyebut inisial, tapi langsung menohok pada dua orang, yaitu Hartati dan Agus.
“Ada yang gerakan di belakang itu. Yang cari-cari doi (uang). Ada Tati… Hartati dan Agus. Kalau sama saya tidak, tapi di sana dia cari uang,” tegas Gubernur Rusdy Mastura.
Gubernur menduga, mereka itu dapat uang dari toke-toke yang beli emas di penambang Poboya.
Hartati membantah tudingan Gubernur. Dia bilang, Gubernur sudah memfitnah dirinya.
Dia juga membantah mengambil uang dari para toke. Bahkan, Hartati menyatakan kalau dirinya sudah banyak uang, jadi untuk apa meminta.
“Saya hanya membantu rakyat. Saya ke Poboya hanya mau mengecek, adakah rakyat yang ditangkap atau tidak,” katanya.
Tidak hanya itu, Hartati bahkan menulis status di akun facebooknya pada Minggu, 18 September 2022 malam.
“Bersama ketua Adat Poboya
Beliau tulus berjuang untuk masyarakatnya. Rela tidak terima grativikasi dari perusahan. Moralnya masih terjaga. Yang sumber uangnya diganggu hanya bisa fitnah orang. Biar Gubernur ngana saya lawan
Asli ngana Tukang Fitnah,” begitu tulis Hartati.
Sampai berita ini terbitkan, status yang disertai foto itu hanya mendapat 11 komentar dan 8 kali dibagikan.
Mengenai pengamanan di lokasi PT CPM, Kapolresta Palu menegaskan, meski jalannya masih diblokir warga, tetapi situasi di perusahaan tersebut sudah tenang.
“Kami sudah kerahkan anggota untuk berjaga-jaga,” tegas Kapolresta Palu. (*)
Tinggalkan Balasan