PALU, KAIDAH.ID – Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (MPW PP), Ahmad M. Ali, menegaskan, kondisi bangsa saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ada kelompok-kelompok yang hadir dan menawarkan ideologi dan ide-ide baru yang mereka anggap benar.

“Pemuda Pancasila akan hadir terdepan untuk melawan kelompok-kelompok tersebut,” kata Ahmad Ali.

Kehadiran Pemuda Pancasila sebagai keniscayaan sejarah.

Pemuda Pancasila harus hadir bersama masyarakat. Pemuda Pancasila tidak boleh menjadi alat kelompok tertentu untuk menindas rakyat. Pemuda Pancasila tidak boleh lagi ribut hanya karena lahan parkir.

“Pemuda Pancasila harus bersama-sama rakyat. Kita bukan lagi organisasi preman. itu tugas sejarah,” tegas Ahmad Ali.

TAHUN POLITIK

2024 adalah tahun politik. Banyak residu yang ditinggalkan sehingga terjadi pembelahan di tengah anak bangsa.

Ahmad Ali mengatakan, belajar dari sikap kenegarawan Jokowi dan Prabowo Subianto. Yang bersatu setelah Pemilu.

Sikap itu ditunjukkan juga oleh dua senior Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura dan Longki Djanggola, yang pernah “berseteru” pada Pilkada, tapi bisa bersatu di dalam rumah besar bernama Pemuda Pancasila.

Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila | Foto: ochan/kaidah

Ahmad Ali menegaskan, tidak boleh ada kepala daerah yang mengedepankan politik identitas demi kepentingan pribadinya.

Kader Pemuda Pancasila tidak boleh ribut hanya karena kekuasaan. Oleh karena itu, Ahmad Ali menyampaikan pesan Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno, agar kader organisasi itu memberi kesempatan kepada Rusdy Mastura untuk menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur dan memberikan kesempatan untuk maju lagi yang kedua kalinya pada Pemilu 2024 nanti.

“Ini perintah organisasi. Ini pesan Ketua Umum,” tegas Ahmad Ali. (*)