TURKI, KAIDAH.ID – Korban meninggal dunia akibat gempa Turki dan Suriah terus bertambah. Data terbaru pada Ahad, 12 Februari 2023, tercatat sudah lebih dari 30 ribu jiwa meninggal dunia.

“Korban tewas gempa bumi Turki-Suriah lewati 30.000,” tulis The Spectator Index melalui akun Twitternya Ahad ini.

Data korban tewas akibat gempa bumi tersebut diperkirakan bisa bertambah. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan korban tewas bisa mencapai 50 ribu jiwa lebih.

MISI KEMANUSIAAN INDONESIA

Sementara itu, Pemerintah Indonesia mendapat kepercayaan dari Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) untuk menjalankan misi kemanusiaan di Kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam rilisnya, Ahad, 12 Februari 2023 menyebutkan, misi Kemanusiaan yang dikirim oleh Pemerintah Indonesia itu, untuk membantu penanganan pasca gempa di Turki.

“Ini sebuah kepercayaan,” kata Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal setelah melakukan koordinasi final dengan pimpinan AFAD.

Antakya adalah kota tua dan paling padat penduduknya di wilayah Tenggara Turki. Kota bersejarah yang memiliki penduduk sekitar 1,6 juta jiwa sebelum gempa.

Antakya mengalami kerusakan paling parah, karena kepadatan penduduknya. Menurut dugaan, korban meninggal dan luka berat paling banyak di kota dagang dan kota pelabuhan ini.

Sesuai hasil koordinasi BNPB dengan Kemlu dan KBRI Ankara, di tahap awal misi kemanusiaan, Indonesia akan mendirikan 10 tenda komando yang akan digunakan oleh AFAD maupun Tim Indonesia di Antakya, serta 25 tenda keluarga.

“Bersamaan dengan itu, Tim juga akan membangun rumah sakit lapangan,” terang Dubes Lalu Muhammad Iqbal.​

Menurut Dubes, atas arahan Menlu RI di hari pertama gempa, Tim KBRI sudah berada di empat daerah paling terdampak pada hari keduanya.

“Tim KBRI sudah berada di daerah paling terdampak, sebelum ada satupun perwakilan asing yang masuk ke daerah-daerah tersebut,” kata Dubes.

Di daerah-daerah itu, katanya, tugas TIM KBRI, selain mengevakuasi WNI, juga membuat penilaian di lapangan untuk mengidentifikasi daerah yang paling terdampak dan akan menjadi target misi kemanusiaan Indonesia. (*)