PALU, KAIDAH.ID – Febri Diansyah, penasihat hukum keluarga Ferdy Sambo atau Putri Candrawati (PC), mendapat bullying atau perundungan dari netizen di media sosial Twitter.

Sejumlah netizen menyayangkan, mantan juru bicara KPK itu mau menjadi pengacara keluarga Sambo, meskipun beberapa pihak memintanya untuk menolak tawaran itu.

Akhirnya, Febri Diansyah yang menulis cuit soal utang Anies Baswedan Sandiaga Uno, tetapi warganet membalasnya mengenai vonis 20 tahun terhadap PC.

Seorang warganet @imaaa13**** menulis, @febridiansyah Aduh bos, PC loncat 20 tahun, Kayaknya gara2 situ menyebalkan di pengadilan 😂😂😂 Ngeyel minta izin mulu ke yang mulia 😂😂😂 Kami yg liat di TV aja jengkel, apalagi hakim 😂😂😂.

Bullying dari warganet lainnya, @atjoco**** membalas @febridiansyah Kasian pak akhirnya anda gagal bela Bu pc.

Netizen lainnya, @KadiwaruKo*** menulis @febridiansyah urus aja nenek putri, kan dia sudh bayar kmu 2M, jadi kmu harus rela korbankan keluargamu, biar ga malu dibuli warga Indonesia.. dasar manusia penjilat.

Sementara itu, akun @ikan_cuupang membalas @febridiansyah gimana Febri, pusing kamu malu, kan saya sudah suruh mundur jadi PH sambo, apa yang saya perkirakan terjadi. Siapa yang mau dengar omongan mu lagi sebagai PH.

Balasan itu mendapat komentar dari @toga_win. Dia menulis, @febridiansyah, sesuai prediksiku kalau Sambo hukum mati dan PC 20 tahun. Tp gak apa2 yg penting duit sudah cair buat Febri, Krn beliau sudah bela mati2an kliennya.

Akun @ikan_cuupang kembali membalas cuitan itu: “Sangat disayangkan, karena Febri mantan jubir KPK, klau mau cari nama, mending dia jadi PH Eliezer secara prodeo, tapi klau uang yang yaaa .. begitulah, insting sebagai PH dan nuraninya ngak jalan,” tulisnya.

Sedangkan akun @muhammad_dhorie membalas, Feb feeebbbbbb, wkwkwk ga kepake lg.

Sebelumnya Febri Diansyah mengatakan, PC memang memintanya untuk bergabung di tim kuasa hukum kasus tersebut.

“Saya memang diminta bergabung di tim kuasa hukum perkara tersebut sejak beberapa minggu lalu,” kata Febri seperti ditulis kompas, 28 September 2022 lalu.

Febri Diansyah adalah mantan juru bicara KPK. Ia lulusan sarjana hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 2007.

Setelah lulus, pengacara kelahiran Padang, 8 Februari 1983 ini bergabung ke ICW dan bertugas memantau jalannya proses peradilan, untuk kasus-kasus korupsi di Indonesia.

Sembilan tahun aktif di LSM, yang bergerak di bidang pemantauan pemberantasan korupsi, akhirnya KPK meliriknya dan menjadi pegawai fungsional Direktorat Gratifikasi KPK.

Di awal Desember 2016, KPK menunjuk Febri menjadi juru bicara. Sampai kemudian ia mengundurkan dari KPK pada September 2020. (*)