PALU, KAIDAH.ID – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Dr. Sagaf S. Petalongi, M.Pd, tak bisa menahan harunya, saat menyampaikan pesan almamater, kepada wisudawan di kampus itu, Senin, 20 Maret 2023.
Rektor tak bisa menahan haru, lantaran kampus yang terletak di Jalan Diponegoro, Palu Barat itu, pernah porak poranda dihantam gempa dan tsunami pada 28 September 2018 silam, tetapi kini telah berkembang menjadi lebih megah.
“Di kampus ini, kalian menjadi saksi, bagaimana kita bangkit dari puing-puing gempa dan tsunami,” kata Rektor.
Rektor UIN Datokarama Palu menambahkan, setelah itu, semuanya mengikuti segala aktivitas akademik, dengan sarana-prasarana terbatas, kemudian tumbuh secara perlahan, sebagai sebuah kampus modern.
“Sarana dan prasarana kita pulihkan kembali secara bertahap, dan pada akhirnya hari ini, Anda hadir di sini sebagai wisudawan-wisudawati,” kata Prof. Sagaf.
Penggunaan auditorium megah UIN Datokarama Palu untuk wisuda, merupakan yang pertama kalinya, pasca gempa dan tsunami 2018 silam.
“Ini menjadi salah satu bangunan kebangaan UIN Datokarama Palu,” sebutnya.
Kampus ini, kata Rektor, merupakan miniatur dari kehidupan bermasyarakat. Di sinilah mahasiswa belajar bersama, dengan melewati banyak hal. Bekerja sama, saling membantu dan mendukung satu sama lain.
“Di sinilah tempat kalian belajar tentang pengorbanan, kegigihan, dan kerja keras,” tandasnya.
UIN Datokarama pada 2023 ini mewisuda 39 orang sarjana strata dua (S2), 4 orang doktor, kemudian194 orang sarjana strata satu (S1) dari Prodi Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, sebanyak 114 orang sarjana S1 dari Prodi Ekonomi dan Bisnis Islam.
UIN Darokarama Palu juga menelorkan sarjana S1 Ushuluddin, Adab dan Dakwah sebanyak 95 orang, serta Sarjana Syariah sebanyak 39 orang. (*)
Tinggalkan Balasan