PALU, KAIDAH.ID – Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Andi Rully Djanggola mengatakan, lahan eks likuefaksi bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

“Hanya saja, membutuhkan rekomendasi para akademisi, mengenai jenis tanaman apa saja yang cocok di kawasan tersebut,” kata Andi Rully Djanggola.

Ia berbicara itu mewakili Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, pada acara Sarasehan dengan tema Pemanfaatan Lahan Liquefaksi Apakah Mungkin?

Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III, menyelenggarakan Sarasehan tersebut, pada 21 Maret 2023 lalu.

Andi Rully Djanggola menerangkan, kebijakan Pemprov Sulteng sesuai dengan klaster perwilayah, yang terdiri dari Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

“Tiga kawasan itu sebagai kawasan wisata, dan penyedia pangan nusantara untuk menunjang pangan Ibu Kota Negara,” ucapnya.

Lantaran itu , kata dia, pemanfaatan lahan eks likuefaksi sangat memungkinkan, tetapi membutuhkan kajian dari parapihak, khususnya para akademisi.

Sementara itu, Bupati Sigi Mohammad Irwan mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan lahan bekas likuefaksi sesuai kebutuhan masyarakat.

“Di Desa Sibalaya dan Jonooge, akan tetap berfungsi sebagai lahan produksi,” sebut Bupati.

Sedangkan lahan ex terminal di Desa Kalukubula, kata Bupati, pemerintah akan membangun kembali, lengkap dengan pasar sentral.

“Tentu akan kita bangun dengan bangunan ramah gempa,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BWSS III, Taufik menjelaskan, sarasehan ini sebagai tindaklanjut dari aktivitas pembangunan kembali jaringan irigasi Gumbasa, yang telah memasuki tahun ke-2 kegiatan rehabilitasinya.

“Maka sarasehan ini menjadi penting, untuk menyatukan pandangan pemangku kepentingan,” tandasnya. (*)