JAKARTA, KAIDAH.ID – Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) terbaru, menunjukkan adanya penurunan elektabilitas Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dalam setahun terakhir.
“Prabowo terlihat cenderung menarik pemilih Anies dalam setahun terakhir,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilisnya ke kaidah.id, Ahad, 7 Mei 2023.
Dia menduga, penurunan elektabilitas Anies Baswedan itu, karena faktor eksternal, yaitu bakal capres Prabowo Subianto.
Dalam hasil survei SMRC itu, terlihat bahwa elektabilitas Anies dan Prabowo memang mulanya terpaut tipis pada tahun lalu.
Pada Maret 2022 misalnya, elektabilitas Anies 21 persen, sedangkan Prabowo 25 persen.
“Setiap periode survei, Anies terus tertinggal jauh dari Prabowo,” ujarnya.
Berdasarkan hasil survei SMRC, hingga pada April 2023, suara Prabowo mencapai 30,6 persen, sedangkan Anies 22,6 persen.
Terkini, kata Deni Irvani, pada simulasi tiga nama, suara Anies hanya 21,7 persen, sedangkan Prabowo 34,5 persen.
“April sampai Mei cenderung tidak ada perubahan yang berarti,” imbuhnya.
Meski begitu, katanya, Anies tetap berpotensi mengubah keadaan, menjadi unggul signifikan atas Prabowo dan Ganjar.
“Tentu masih bisa berubah, tergantung kerja sosialisasi capres dan timnya,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, masih banyak pemilih kritis yang belum menentukan pilihan, sekitar 10,5 persen.
“Calon manapun bisa menarik mereka. Asalkan dapat lebih meyakinkan,” paparnya.
SMRC memperkirakan, Pilpres berlangsung dua putaran, karena elektabilitas bakal capres tak ada yang mencapai angka 50 persen.
Adapun pelaksanaan survei kali ini pada periode 2-5 Mei 2023 dengan total responden terpilih sebesar 925 orang.
Metode survei yaitu random digit dialing (RDD). Adapun margin of error survei sekitar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Tinggalkan Balasan