BANGGAI, KAIDAH.ID – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Mohammad Arif Latjuba mengatakan, berdasarkan data BIG 2022, Sulteng memiliki garis pantai sepanjang 7.010,6 kilometer.
Dari garis pantai itu, katanya, potensi sumber daya ikan di Sulteng terbagi dalam empat Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yaitu WPP 713 (Selat Makassar), WPP 714 (Teluk Tolo), WPP 715 (Teluk Tomini) dan WPP 716 (Laut Sulawesi).
“Sedangkan luas perairan kita 77.295,9 kilometer per segi dan 1.572 jumlah pulau di Sulteng,” katanya.
Dari empat WPP tersebut, jelas Mohammad Arif, Teluk Tomini memiliki komoditas unggulan perikanan tangkap, yaitu tuna, kakap, kerapu dan pelagis kecil lainnya.
“Jumlah nelayan di WPP ini sebanyak 13.186 orang dan membawahi 2.403 buah armada tanpa motor, serta 13.916 armata bermotor,” jelasnya.
Kemudian produksi perikanan di WPP itu, terus meningkat sejak 2019 sampai 2021.
“Rata-rata produksi 48.215,9 ton. Angka ini bisa meningkat sesuai dengan potensi dan pengelolaan yang bertanggung jawab,” katanya.
Dengan potensi itu, jelas Mohammad Arif, perikanan tangkap menjadi salah satu sub sektor primadona di wilayah-wilayah pesisir Sulteng.
“Karena 89.026 jiwa penduduk Sulteng bermata pencarian sebagai nelayan,” sebutnya.
Oleh karena itu, kata dia, USAID Ber-IKAN dan DKP Sulteng menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN) untuk mendukung program ekonomi biru.
Chief of Party USAID Ber-Ikan Maurice Knight, menjelaskan program USAID Ber-IKAN memiliki visi utama untuk memajukan kapasitas Indonesia, melindungi keanekaragaman hayati laut melalui peningkatan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Program ini berada di WPP 711 (Provinsi Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat), kemudian di WPP 715 (Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat).
Visi tersebut, kata Maurice Knight terjabarkan dalam empat tujuan, yaitu peningkatan adopsi dan kepatuhan kebijakan perikanan berbasis bukti.
Kemudian penguatan tata kelola perikanan skala kecil; peningkatan insentif pasar untuk produk seafood yang berkelanjutan.
“Dan peningkatan perlindungan spesies laut ETP (langka, terancam punah dan dilindungi) yang terpengaruh oleh kegiatan perikanan,” tandasnya. (*)
Tinggalkan Balasan