PALU, KAIDAH.ID – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin akan meresmikan Kawasan Pangan Nusantara (KPN) di Desa Talaga, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 3 Oktober 2023.
Tenaga Ahli Gubernur Sulteng, Ridha Saleh menerangkan, Wakil Presiden akan didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, juga akan melakukan penanaman perdana tanaman hortikultura di KPN.
“Pak Wapres akan melakukan peresmian KPN dan melakukan penanaman bibit durian jenis montong dan matahari,” jelas Ridha Saleh.
Lantaran itu, kata Ridha Saleh, Kamis, 28 September 2023 pagi, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura bersama Forkopimda akan meninjau lokasi KPN, sekaligus memastikan sejauh mana perkembangan kawasan yang telah dikerjakan sejak 2022 tersebut.
“Iya benar, Pak Gubernur ke lokasi KPN di Desa Talaga,” ujar Ridha Saleh.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Nelson Metubun menjelaskan, berdasarkan hasil analisa kesesuaian lahan dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian, terdapat beberapa jenis komoditi yang dapat dikembangkan di KPN.
“Durian, jagung dan beberapa jenis tanaman lainnya cocok di lokasi tersebut,” katanya.
WUJUD KOMITMEN PEMERINTAH
Kehadiran Wapres dan Menteri Pertanian ke KPN nanti, merupakan wujud kesungguhan pemerintah, untuk melakukan pengembangan kawasan pangan nasional, sebagai ekosistem dari ketahanan pangan nasional.
Dalam konteks kewilayahan, KPN memberikan efek positif bagi Sulawesi Tengah, sebagai daerah penyangga bagi kebutuhan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Ridha menjelaskan, Gubernur Sulteng telah menandatangani Surat Keputusan Nomor: 504/117/.1/DBMPR-G.ST/2022 tentang Penetapan Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala sebagai KPN untuk Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional.
Keputusan itu dikuatkan dengan Rekomendasi Kawasan Pangan Nusantara Nomor: 504/71/Bappeda yang ditujukan kepada Bupati Donggala, juga telah memiliki dokumen UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan).
Status lahan itu sendiri, jelas Ridha Saleh, berdasarkan hasil proses overlay data areal Food Estate terhadap Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi setempat, sampai dengan Tahun 2020 (lampiran Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.6624/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 tanggal 17 Oktober 2021), adalah seluas kurang lebih 850 hektar yang berada di areal penggunaan lain (APL).
Dalam kawasan itu ada tiga desa, yakni Desa Telaga, Desa Sabang, Desa Kambayang dengan total penduduk 5.226 jiwa atau sekira 1.000 Kepala Keluarga (KK), yang sebagian besar bekerja sebagai petani, peternak, nelayan dan pembudidaya yang akan mendapatkan manfaat positif dari program tersebut.
Proyek tersebut, kata Ridha Saleh, sedang berjalan saat ini, dengan total luas lahan yang dibuka mencapai 40 hektare, yang disertai dengan sarana penunjang seperti akses jalan, instalasi air dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (*)
Tinggalkan Balasan