PALESTINA, KAIDAH.ID – Brigade Hamas melakukan serangan lebih awal terhadap Zionis Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Tercatat 123 orang Israel tewas dan lebih dari 1.000 terluka.

Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh pada Sabtu menggambarkan operasi serangan terhadap Israel, sebagai tindakan ‘epik heroik’ untuk merespons agresi Zionis Israel terhadap Masjid Al Aqsa.

Serangan Brigade Hamas itu terbilang berhasil, karena sukses melumpuhkan kota yang dikuasai Israel.

“Pada momen bersejarah ini, kami terlibat dalam epik heroik demi Masjid Al Aqsa, kesucian kami, dan para pejuang kami yang ditahan,” kata Ismail Haniyeh seperti dikutip dari sejumlah media asing.

Serangan terhadap Zionis Israel itu, diberi nama Operasi Toufan Al Quds atau Badai Al-Aqsa.

Deputi Ketua Biro Politik Hamas mengumumkan, dalam operasi tersebut, pihak Brigade Hamas berhasil menangkap dan menyandera sejumlah perwira tinggi militer Rezim Zionis Israel.

Seorang di antaranya adalah komandan Angkatan Darat Israel Mayor Jenderal Nimrod Aloni. Dia ditangkap beberapa jam setelah serangan mendadak berlangsung.

Pihak Hamas menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti menyerang pihak Zionis Israel, hingga berhasil meraih kemerdekaan untuk Palestina.

Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata kelompok perlawanan Hamas, mengumumkan, dimulainya Operasi Badai Al Aqsa tersebut dengan mengerahkan roket-roket yang menargetkan beberapa lokasi musuh, bandara, dan instalasi militer Zionis Israel.

Mereka juga merilis cuplikan video yang menunjukkan penangkapan sejumlah tentara Israel selama operasi tersebut.

Untuk diketahui, pertemuan Hamas dan Zionis Israel itu mengakibatkan sekira 300 orang tewas dari kedua belah pihak.

Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 198 orang meninggal dunia di Gaza, menyusul serangan Israel. Pada saat yang sama, 123 orang Israel telah tewas dan lebih dari 1.000 terluka. (*)