PALU, KAIDAH.ID – Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Sulawesi Tengah (Sulteng) akan menggelar somposium nasional tentang Sulawesi Tengah (Sulteng) Negeri Seribu Megalit, pada Selasa, 17 Oktober 2023 di Aula Pogombo, kantor Gubernur Sulteng.

Ketua TBM Sulteng Devi R. Uga mengatakan, pihaknyanya menggelar simposium tersebut, karena berharap pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit oleh Gubernur Rusdy Mastura pada 10 Oktober 2023 kemarin, tidak berhenti di acara seremoni saja.

“Ribuan tinggalan purbakala megalit di Lore Lindu itu, harus sampai pada penetapan menjadi warisan dunia oleh UNESCO world heritage,” kata Ketua Pengurus Wilayah FTBM Devi R. Uga.

Dia mengatakan, dengan penetapan megalit sebagai warisan dunia, akan menjadikan kawasan itu mendapat perhatian banyak pihak, dan utamanya pengembangan.

“Maka wacana publik lokal harus terus digelorakan,” ujarnya.

Wacana publik itu juga, kata dia, berkaitan erat dengan literasi. Ada jurang pengetahuan yang membikin kekayaan kultural itu tampak berjarak dengan publik.

“Padahal, yang utama dari megalit itu adalah kesadaran kultural,” kata Devi.

Dia bilang, ribuan tahun yang lampau, peradaban telah dimulai nenek moyang di Sulawesi Tengah.

“Nah, spirit itulah yang ingin kami tanamkan untuk generasi kekinian,” imbuhnya.

Lantaran itu, FTBM Sulteng sebagai wadah berkumpulnya pegiat dan komunitas literasi, yang dibantu Direktorat Kebudayaan Kemendikbud Ristek, merasa perlu mengambil bagian dari upaya tersebut, dengan menggelar simposium nasional, yang menghadirkan narasumber dengan latar belakang disiplin yang beragam dan kompeten.

“Ada arkeolog, jurnalis, dan pekerja seni. Ini tiga bagian penting dalam upaya literasi, untuk menjadi jembatan bagi jurang pengetahuan tentang kebudayaan dan khususnya tentang megalit Sulawesi Tengah,” jelasnya. (*)