PALU, KAIDAH.IDSustainable Fisheries Partnership Foundation (SFPF), bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk pengelolaan perikanan gurita dan mahi-mahi (lemadang) secara berkelanjutan.

SFPF adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat atau lembaga nonprofit yang berpusat di Hawaii, Amerika Serikat.

Lembaga ini bekerja, untuk tercapainya ekosistem laut yang sehat, pasokan sumber makanan
dari laut yang mencukupi, serta peningkatan ekonomi dari sektor perikanan.

Kepala DKP Sulteng, Moh. Arif Latjuba dan pihak SFPF Indonesia Purbasari Surjadi, telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama itu pada Selasa, 4 April 2023, di Palu.

Purbasari Surjadi mengatakan, Sulteng merupakan lokasi kerja baru bagi SFPF.

Oleh karena itu, pihaknya membangun kesepakatan tentang Rencana Kerja Tahunan (RKT), dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng.

Kesepakatan itu menjadi penting, katanya, karena untuk peningkatan kualitas program dan kerja sama yang efektif.

“Tujuannya, untuk pengelolaan perikanan gurita dan mahi-mahi (lemadang) yang berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Tengah,” kata Purbasari Surjadi.

Tujuan besar dari kerja sama RKT itu, demi terlaksananya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Indonesia, yang memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat.

Implementasi kerja sama itu, pihak SFPF akan memberikan pendampingan dan dukungan
kepada mitra lokal.

Dukungan itu berupa pembentukan dan pelaksanaan Program Perbaikan Perikanan (Fishery Improvement Project/FIP) Gurita, melalui pengelolaan kolaboratif untuk mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

Kemudian, SFPF akan memberikan dukungan pengumpulan informasi awal perikanan mahi-mahi (lemadang).

Tujuannya, untuk melihat kemungkinan pengembangan program perbaikan perikanan mahi-mahi.

Selanjutnya, memberikan dukungan promosi produk perikanan gurita skala kecil yang berkelanjutan untuk pasar Amerika Utara dan Eropa. (*)