FORUM EKONOMI GLOBAL atau World Economic Forum (WEF) yang digelar tahunan ini, ternyata menjadi surga bagi para peserta yang ingin memuaskan hasrat seksualnya. Para pekerja seks, mulai dari yang profesional hingga mahasiswa juga memanfaatkan forum tersebut demi menyambung hidup mereka.
Davos, sebuah kota resor ski di dekat pegunungan Alpen Swiss, setiap awal tahun selalu menjadi rumah WEF. Forum ekonomi global yang dihadiri 3.000 peserta itu berlangsung selama lima hari. Mereka yang hadir adalah para konglomerat, bos perusahaan internasional dan utusan pemerintah dari seluruh negara, termasuk Indonesia.
Tahun ini, pada 16 – 20 Januari, WEF kembali digelar setelah absen selama dua tahun karena Pandemi Covid-19.
Peserta yang hadir itu akan membahas isu ekonomi global, yang menyangkut kepentingan banyak orang. Tapi terlepas dari itu semua, WEF juga sangat akrab dengan bisnis prostitusi. Apalagi, di negara itu menghalalkan transaksi seksual.
Sebagai bagian dari regulasi, pekerja seks wajib membayar pajak, terdaftar secara resmi, dan rutin menjalani tes kesehatan. Maka bukan hal yang aneh bila WFE merupakan ladang basah bagi pelaku prostitusi dan permintaannya terus meningkat setiap tahunnya.
Tak heran, transaksi lendir dikabarkan marak saat berlangsung WEF, termasuk tahun ini.
Tinggalkan Balasan