SINGAPURA, KAIDAH.ID – Pemerintah Singapura menyatakan, tidak akan lagi menjual mobil berbahan bakar bensin pada 2030 mendatang. Semua mobil akan berganti dengan mobil listrik.

Lantaran itu, Pemerintah Singapura telah mendorong kendaraan listrik dengan menawarkan insentif hingga 45.000 dolar Singapura dan memperluas jaringan pengisian daya.

Di Singapura, memiliki dan mengoperasikan mobil, merupakan kemewahan yang bagi mereka yang bersedia membayar mahal.

Bahkan untuk dapat mengoperasikan sebuah mobil, seseorang harus memperoleh sertifikat, yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas selama 10 tahun.

Itupun, masih memerlukan partisipasi dalam proses penawaran dan biaya puluhan ribu dolar.

Sertifikat untuk mobil kecil, berharga lebih dari 88.000 dolar Singapura.

Meski begitu, Singapura dengan populasi sekitar 5,6 juta orang, juga merupakan rumah bagi beberapa orang terkaya di dunia.

HSBC memperkirakan bahwa 13 persen warga Singapura, dapat menjadi jutawan pada tahun 2030. Dan ini persentase tertinggi di dunia.

Dengan begitu, orang Singapura tidak masalah jika menggunakan mobil mewah.

Itu terlihat dari penjualan Ferrari di negara tersebut, melonjak 67 persen selama satu dekade terakhir. Sedangkan penjualan Lamborghini meningkat sebesar 38 persen.

Selain itu, ada lima kali lebih banyak Porsche, 27 kali lebih banyak BMW, dan hampir 40 kali lebih banyak Mercedes di jalan negara, daripada mobil listrik Tesla.

Dan hampir 10 kali lebih banyak daripada jumlah kendaraan listrik milik produsen otomotif raksasa asal China, BYD. (*)